Ditertibkan Satpol PP, Gepeng dan Anak Jalanan Kocar Kacir

MEDAN, KabarMedan.com | Gelandangan dan pengemis (gepeng) serta anak jalanan ditertibkan personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di sejumlah lokasi di Kota Medan pada bulan Ramadhan ini, Sabtu (27/6/2015).

Sekitar seratusan personel Satpol PP dengan menggunakan 2 unit truk dan 4 pick-up diterjunkan untuk melakukan penertiban anak jalanan dan gepeng di Kota Medan, mendatangi persimpangan yang selama ini sering menjadi lokasi aksi gepeng dan anak jalanan.

Penertiban dimulai di persimpangan Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Juanda. Petugas kemudian bergerak ke persimpangan Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Tritura, lalu ke Simpang Titi Kuning, Simpang Pos, simpang Jalan Gatot Subroto dan Jalan Asrama, kemudian persimpangan Jalan Krakatau dan Jalan Cemara. Tim penertiban yang datang tiba-tiba membuat anak jalanan dan gepeng kocar-kacir.

Baca Juga:  Sakit Hati, Pria di Sergai Bakar Rumah Adik Kandungnya Sendiri

Dari penertiban itu, sedikitnta 26 gepeng dan anak jalanan diantaranya 11 lelaki dewasa, 12 wanita dewasa, 1 anak-anak dan 2 balita diamankan dalam operasi penertiban ini.  Ke-26 gepeng dan anak jalanan itu kemudian dibawa ke Kantor Satpol PP, Jalan Arif Lubis, untuk pendataan.

“Setelah kami data, mereka kemudian membuat surat pernyataan tidak mengulangi lagi perbuatannya. Selanjutnya mereka kita serahkan ke Panti Rehabilitasi Punge di Kota Binjai, milik Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara, untuk menjalani rehabilitasi dan pembinaan. Kami terpaksa mengirim ke sana karena Pemko Medan belum memiliki panti rehabilitasi,” ujar Kasatpol PP Kota Medan M Sofyan.

Baca Juga:  Kejari Sergai Tetapkan Tersangka Baru Kasus Kredit Macet di Bank Plat Merah Tahun 2015

Sofyan menambahkan, penertiban ini dilakukan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat. Sebab, kehadiran gepeng dan anak jalanan belakangan ini semakin meningkat, terutama pada saat bulan puasa. Keberadaan mereka kerap meresahkan masyarakat, sebab tak segan-segan mengetuk-ngetuk kaca mobil di persimpangan jalan agar diberi uang.

“Untuk mencegah gepeng dan anak jalanan kembali marak, Sofyan mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak memberi uang. Sebab, tidak sedikit dari gepeng itu yang berpura-pura buta maupun pincang agar masyarakat iba dan memberi uang. Padahal ketika dilakukan penertiban, mereka bisa lari sekencang-kencangnya untuk menyelamatkan diri,” pungkasnya. [KM-03]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.