MEDAN, KabarMedan.com | Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) dan Lembaga Penelitian (Lemlit) Universitas Negeri Medan (Unimed) memiliki komitmen membina para pengabdi dan peneliti dosen muda. Hal ini terlihat dengan dikirimkannya 204 judul pengabdian masyarakat dalam bentuk skim Iptek bagi Masyarakat (IbM), Iptek Bagi Wilayah (IbW), Iptek bagi Inovasi dan Kreativitas Kampus (IbIKK), Iptek bagi Kewirausahaan (IbK), dan Iptek bagi Produk Ekspor Impor (IbPE).
Demikian disampaikan Ketua LPM Unimed, Dr Ridwan Sani MSi, dalam penyampaian materi penyusunan proposal pengabdian Masyarakat, saat kegiatan ‘Pelatihan dan Pembekalan Dasar Untuk Para Tenaga Pendidik Muda Tahun 2015’, yang dilaksanakan di Hotel The Hill Sibolangit, dari 30 November – 2 Desember 2015.
Ridwan Sani mengungkapkan, LPM Unimed mengalami trend positif dalam hal pengajuan proposal pengabdian kepada masyarakat yang dikirimkan ke DP2M Dikti untuk dikompetisikan pembiayaanya. Trend positif tersebut terlihat pada tahun 2013 dengan jumlah usulan yang dikirimkan berjumlah 82 judul dan didanai Dikti sebanyak 42 judul.
Dan hasil dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah usulan proposal IbM pada tahun 2014 ini meningkat signifikan sebanyak 154 judul dengan jumlah proposal yang didanai sebanyak 68 judul, meliputi IbM 65 judul, IbPE 1 judul, IbIKK 1 judul dan IbW 1 judul.
Sehingga pada tahun 2015 ini LPM unimed menjadi kampus ketiga yang paling produktif pengabdiannya setelah Universitas Jenderal Soedirman dan Universitas Dipenogoro dengan banyaknya pengabdian yang dibiayai oleh Dikti.
Sedangkan pada tahun 2015 saat sekarang ini jumlah proposal yang dikirimkan ke DP2M meningkat pesat sebanyak 204 judul pengabdian untuk dibiayai di tahun 2016, yang kebanyakan proposal tersebut digawangi dosen muda.
“Kita berharap hal ini akan menjadi trend positif juga, dengan peningkatan jumlah proposal akan meningkatkan Pengabdian yang dibiayai, Sehingga Unimed dapat muncul menjadi leader pengabdian masyarakat di Indonesia,” harap Sani.
Beliau menghimbau kepada dosen muda untuk dapat membuat proposal pengabdian kepada masyarakat karena Tridharma perguruan tinggi menuntut dosen untuk mampu melakukan pengajaran, penelitian dan mengaplikasikan pengetahuan dalam proses pengabdian masyarakat.
Selain itu, untuk pengabdian kepada masyarakat tidak sulit persyaratannya, yang penting dosen mempunyai Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN) dan membuat proposal berkelompok terdiri dari 2 orang atau lebih, maka hibah pengabdian sudah dapat diajukan.
Yang paling penting diperhatikan adalah dalam pengabdian tidak diperkenankan ada kegagalan, karena dosen harus berhadapan dengan masyarakat mitra secara langsung jadi harus mampu memberikan produk luaran yang berdaya guna bagi masyarakat.
Sementara itu, Ketua Lembaga Penelitian Unimed Prof Motlan Sirait PhD memaparkan, karir bagi seorang tenaga pendidik dosen tak lepas dari penelitian dan publikasi ilmiah yang dimiliki seorang dosen.
“Meneliti menjadi sebuah keniscayaan untuk proses peningkatan jenjang karir dosen selain pengajaran dan pengabdian,” ujar guru besar tersebut.
Beliau mengungkapkan, pada tahun 2015 ini Lemlit UNIMED mengelola penelitian yang dibiayai oleh Dikti sebanyak 136 Judul yang kesemuanya multi tahuan, terdiri dari 2-3 tahun penelitian. Dengan jumlah penelitian yang cukup besar tersebut Unimed menjadi kampiun penelitian di Sumatera Utara.
“Makanya tidak heran apabila Lemlit Unimed menjadi lembaga penelitian utama yang sejajar dengan kampus-kampus besar di Jawa,” tandas Alumnus Universitas di Australia tersebut.
Lebih lanjut, Dosen muda di Universitas Negeri Medan, Daniel Parlindungan Simanjuntak MSi, yang didampingi oleh Didi Febrian MSc, Deo Demonta Panggabean MPd , Muhammad Aswin Rangkuti MPd, dan Muhammad Nasir MSc menyebutkan, kegiatan pelatihan dan pembekalan dasar bagi tenaga pendidik muda ini sangat bermanfaat, karena penelitian dan pengabdian dikupas secara mendalam.
“Kami baru mengetahui bahwa pengabdian dan penelitian itu cukup sederhana proses dan persyaratannya serta dapat dilakukan oleh dosen muda seperti kami,” ungkap Daniel.
Selama ini yang menjadi asumsi antara para dosen muda bahwa penelitian dan pengabdian memiliki proses yang rumit dan merepotkan, oleh karena itu banyak dosen muda yang enggan untuk membuat gagasan dalam bentuk penelitian dan pengabdian.
“Kami sangat berharap Lemlit dan LPM Unimed mau melakukan koreksi secara internal agar proposal-proposal penelitian dan pengabdian dapat dibiayai dan optimal dalam pelaksanaanya,” harap dosen Antropologi tersebut. [KM-01]