Dua Terdakwa Pembuat Sabu Nyaris Bentrok Dengan Wartawan

MEDAN, KabarMedan.com | Dua terdakwa pembuat sabu-sabu bernama Ega Halim alias A Hui, dan Hendra alias A Hwa, nyaris bentrok dengan wartawan usia menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Medan, Kamis (19/3/2015).

Kedua terdakwa yang dijatuhi hukuman seumur hidup karena terbukti memproduksi narkoba golongan I bukan tanaman tidak senang wajahnya disorot dan diwawancarai wartawan. Kericuhan sempat terjadi saat terdakwa hendak mengambil kamera milik wartawan. Namun, petugas langsung bergegas membawa keduanya ke dalam tahanan.

Keduanya dijatuhi hukuman seumur hidup karena terbukti telah melanggar Pasal 132 Undang-Undang No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Baca Juga:  Pasangan Pengedar Sabu di Labusel Ditangkap di Kamar Kost

“Menjatuhkan hukuman penjara selama seumur hidup kepada kedua terdakwa,” kata Majelis Hakim yang diketuai Firman, SH.

Putusan majelis hakim sama dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Rizky Harahap, SH dan Cardiana, SH yang meminta agar keduanya dihukum seumur hidup.

Ega dan Hendra ditangkap Satuan Reserse Narkoba Polresta Medan dalam penggrebekan rumah toko (ruko) yang dijadikan pabrik pembuatan narkotika jenis sabu-sabu dan ecstasy (home industri) di Kompleks Ruko Katamso, Jalan Brigjen Zein Hamid No 23 A, Medan pada Rabu (7/7/2014) silam. Dari lokasi itu, polisi menangkap keduanya bersama sejumlah narkotika setengah jadi serta alat dan bahan pembuatnya.

Baca Juga:  Dugaan Korupsi Kapasitas Jalan Provinsi di Toba Samosir, 3 Tersangka Ditahan

Selain Ega dan Hendra, polisi juga menemukan peralatan lengkap untuk pembuatan sabu-sabu dan ecstasy seperti tabung reaksi, beaker glass, labu destilasi, dan timbangan. Bahkan, petugas juga mengamankan bahan-bahan kimia seperti ephedrin, aseton, HCl, soda api, alkohol 96%, fosfor merah, dan aquades.

Barang bukti yang ditemukan 13 liter cairan sudah di tes laboratorium forensik diantaranya terbukti mengandung metamphetamine. Juga ada bubuk yang tinggal diolah jadi ecstasy. [KM-03]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.