JAKARTA, KabarMedan.com | Huawei, penyedia solusi informasi global dan komunikasi teknologi (TIK) terkemuka, berkomitmen untuk terus meningkatkan inovasi melalui investasi jangka panjang dalam program penelitian dan pengembangan.
“Saat ini Huawei mengoperasikan 16 lembaga penelitian dan telah mendirikan 31 pusat inovasi bersama. Tidak hanya itu, Huawei mendedikasikan setengah dari jumlah karyawannya di seluruh dunia yang berjumlah 170.000 karyawan, untuk fokus pada R&D,” kata CEO PT Huawei Tech Investment, Sheng Kai.
Ia menjelaskan, Huawei memanfaatkan sumber daya dan talenta global agar tercipta ekosistem yang mendorong berkembangnya inovasi.
“Inovasi merupakan bagian dari DNA kami, fondasi utama kami untuk berkompetisi. Kebutuhan konsumen harus menjadi pendorong dan tujuan utama dari inovasi. Ini juga merupakan alasan utama Huawei dalam berinovasi, agar selalu fokus pada kebutuhan konsumen,” ujarnya.
Untuk ikut mensukseskan inovasi ICT di Indonesia, Huawei berkolaborasi dengan partner lokal dan juga pemerintah. Bulan lalu, Huawei dan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia telah menandatangani nota kesepakatan untuk pengembangan pusat inovasi di Indonesia. Berdasarkan perjanjian ini, Huawei juga akan bekerja sama untuk penelitian bersama, pengembangan, pelatihan, dan konsultasi.
“Tidak hanya fokus dalam bidang bisnis, kami juga berkomitmen untuk melakukan kontribusi dalam mengembangkan sumber daya manusia. Sejak tahun 2013, kami telah bekerjasama dengan Departemen Penelitian dan Pengembangan (Litbang) yang berada dibawah Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk pelatihan mahasiswa dan pengembangan pusat inovasi. Kami berharap melalui program-program ini, Huawei dapat memberikan kontribusi yang terbaik dalam sektor TIK terutama di bidang inovasi untuk Indonesia,” terang General Manager Solution Consulting Huawei, Mohamad Rosidi, pada acara buka puasa bersama dengan media di Jakarta, Jumat (3/7/2015).
Sebagai penyedia solusi TIK yang berkembang pesat, Huawei juga terus memajukan data arsitektur center-oriented dengan memanfaatkan jaringan lunak dan jaringan berbasis cloud untuk meningkatkan pertumbuhan infrastruktur.
Beberapa saat lalu, menurut IDC Worldwide Quarterly Datacenter Networks Qview (2014Q4), Huawei telah terdaftar sebagai penyedia solusi TIK yang paling cepat berkembang pada pasar peralihan pusat data global di tahun 2014 dengan tingkat pertumbuhan sebesar 137%. Laporan tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan pendapatan penjualan pertukaran pusat data global mencapai 10% dari tahun ke tahun.
“Dengan dedikasi yang terus-menerus terhadap investasi R&D untuk jaringan pusat data, kami sangat percaya bahwa produk dan solusi jaringan pusat data milik Huawei akan menjadi pilihan utama bagi konsumen di seluruh dunia, termasuk Indonesia,” tukas Mohamad Rosidi.
Sejalan dengan komitmen Huawei untuk fokus pada inovasi dan untuk melindungi hak kekayaan intelektual, menurut United Nations World Intellectual Property Organization, di tahun 2009 Huawei merupakan pemohon terbesar kedua untuk Patent Cooperation Treaty (dengan 1.847 jumlah pengajuan). Sejak 2013, Huawei telah mengajukan 44.648 aplikasi hak paten di Tiongkok dan 16.200 aplikasi hak paten di negara-negara di luar Tiongkok. Sampai saat ini, Huawei telah memiliki total sebanyak 33.055 hak paten. [KM-01]