MEDAN, KabarMedan.com | Polisi masih mencari seorang penjaga pintu perlintasan kereta api di Jalan Sisingamangaraja, Medan. Dia diduga kabur setelah melakukan kelalaian sehingga menyebabkan kecelakaan, Rabu (25/11/2015).
Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan, kecelakaan itu diduga kuat disebabkan kelalaian penjaga perlintasan.
“Dari tiga saksi yang kami periksa dan keterangan-keterangan dari warga sekitar, penjaga pintu perlintasan disebutkan terlambat menurunkan palang pintu dan membunyikan lonceng tanda kereta api akan melintas. Jadi kuat dugaan kecelakaan ini diduga kuat kelalaian petugas,” kata Kanit Lantas Polsek Medan Kota, AKP Waskita Sembiring di RS Permata Bunda.
Informasi dihimpun, pintu perlintasan itu dijaga Rahmat. Polisi masih mencari keberadaannya. “Si Rahmat ini telah melarikan diri. Kami masih melakukan pengejaran,” sambung Waskita.
Seperti diberitakan, angkot Nasional trayek 38 ringsek diseruduk KA Sri Bilah Utama di perlintasan Jalan Sisingamangaraja, Medan, Rabu (25/11/2015) sekitar pukul 15.00 WIB. Akibat kejadian itu, kendaraan umum rute Olympia – Tanjung Morawa itu terseret hingga sekitar 50 meter ke arah Jalan Mahkamah.
Belasan orang penumpang angkot terluka akibat kejadian ini, umumnya mengalami patah tulang. Sopir angkot, Gelora Purba, termasuk yang terluka.
Waskita mengatakan, sang supir angkot ini mengaku tidak mengetahui adanya kereta api yang akan melintas. Dengan alasan tidak ada tanda-tanda dari petugas pintu perlintasan, dia tetap memacu angkotnya menyeberangi rel kereta api.
“Angkot itu pun ditabrak kereta api dan terseret,” sebut Waskita.
Waskita menjelaskan, angkot dengan pelat nomor polisi BK 7670 DL itu mengangkut 15 penumpang, termasuk sopir.
“Dari 15 penumpang itu hanya dua orang yang tidak terluka. Sebelas orang dirawat di RS Permata Bunda, 2 orang dirujuk ke RS Pirngadi,” pungkasnya. KM-03]