Kadin Sumut Gelar Pelatihan Tempat Kerja Internasional

MEDAN, KabarMedan.com | Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Sumatera Utara terus berupaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Sumut.

Kadin Sumut beker jasama dengan Kadin Indonesia dan didukung IHK-TRIER, Kadin Jerman menggelar pelatihan webinar secara daring pada 19 hingga 28 Oktober 2020. Pelatihan secara offline diselenggarakan di Kota Medan pada 29-30 Oktober 2020.

Selama dilaksanakannya pelatihan, peserta sangat antusias dan suasana sangat hangat dengan adanya komunikasi dua arah antara trainer dan para peserta melalui studi kasus dan diskusi serta tanya jawab.

Pada hari terakhir pelaksanaan pelatihan offline juga dilaksanakan ujian secara tertulis dan praktek untuk mengukur kompetensi para peserta pelatihan.

Pelatihan khusus Pelatih Tempat Kerja ini diikuti oleh para peserta yang didominasi oleh para eksekutif perusahaan bagian HRD, diantaranya perusahaan BUMN dari PT.PELINDO I (Persero) dan Swasta serta dari Profesional.

Para Komite Ujian diantaranya adalah Bapak Hardy Hoffman, EKONID (KADIN Jerman-Indonesia, Jakarta), Bapak Soenarso, KADIN Indonesia, Bapak Praditya Alambara dan Bapak Dodi Pramadi, dari EKONID.

Ketua Umum KADIN Sumatera Utara, Ivan Iskandar Batubara menyampaikan, pelatihan ini merupakan upaya agar terjalin sinergitas dan harmonisasi kurikulum antara Dunia Usaha/Industri (DU/DI) dengan Dunia Pendidikan, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Perguruan Tinggi.

Pada akhirnya, lulusan SMK dan Perguruan Tinggi tersebut akan sesuai dengan kompetensi kerja dan Standard Operating Procedure (SOP) perusahaan.

“Untuk tercapainya tujuan tersebut memang tidak mudah. Beberapa kendala antara lain diantaranya, adalah program pemagangan belum secara efektif dan efisien meningkatkan kompetensi kerja serta dapat memberikan nilai lebih bagi perusahaan,” kata Ivan.

Untuk itu, kata Ivan, perlu adanya Pelatih Tempat Kerja yang dapat menyusun program yang sesuai dan mampu serta memberikan solusi permasalahan yang terjadi di lapangan.

“Menjadikan Pelatih Tempat Kerja yang kompeten secara keahlian dan cerdas secara pedagogi baik di perusahaan maupun di sekolah, serta dapat berperan sebagai organisator, pembimbing pembelajaran, moderator dan penyampai informasi serta pendampingan dan dukungan pengembangan kompetensi keahlian,” ujarnya.

Pelatihan khusus untuk meningkatkan kompetensi Pelatih Tempat Kerja selama ini belum pernah diselenggarakan di Sumatera Utara, dan baru kali ini diselenggarakan dengan penyelenggara yaitu LPU (Lembaga Pengembangan Usaha) Training Center KADIN Sumatera Utara. Harapannya kedepan, Program Pelatihan untuk peningkatan kompetensi dan penguatan SDM ini akan berkesinambungan dilaksanakan oleh LPU Training Center KADIN Sumatera Utara dan mendapat dukungan dari pihak-pihak terkait dalam rangka mencetak SDM yang unggul dan kompetitif bagi Sumatera Utara. Sebut Ivan Batubara.

Perlunya kerjasama yang lebih erat antara dunia pendidikan dan dunia industri. Salah satu keberhasilan pendidikan kejuruan sistem ganda (dual system) di Jerman adalah adanya kerjasama yang baik dan berkesinambungan antara perusahaan dan sekolah.

Hal ini ditunjukkan dengan adanya keselarasan antara kurikulum sekolah dan industri. Untuk sebagian besar kasus hal ini belum terjadi di Indonesia.

Keberadaan Pelatih Tempat Kerja di suatu perusahaan merupakan prasyarat wajib bagi perusahaan yang akan menerima pemagang. KADIN Nasional Jerman, sudah bertahun-tahun mengembangkan pelatihan untuk pelatih tempat kerja yang diberlakukan di seluruh Jerman. Untuk menjadi seorang pelatih tempat kerja di Jerman, diharuskan melalui uji kelayakan pelatih tempat kerja, di mana sertifikatnya berlaku di seluruh Jerman.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif KADIN Sumatera Utara, Hendra Utama yang juga menjadi salah satu peserta pelatihan Pelatih Tempat Kerja.

“Dengan adanya pelatih-pelatih tempat kerja di industri/perusahaan siswa magang akan betul-betul mendapatkan kemampuan untuk praktek nyata di industri. Mereka akan diajari oleh orang yang tidak hanya ahli dalam kemampuan teknis pekerjaannya tetapi juga mampu menerapkan ilmu pedagogik kerja dalam membimbing siswa magang,” pungkasnya. [KM-03]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.