Kampanye Hentikan Kekerasan Terhadap Perempuan Melalui Sosial Media

JAKARTA, KabarMedan.com | Perempuan di Indonesia masih rentan menjadi korban kekerasan, ini merupakan suatu hal yang menarik untuk diperbincangkan oleh semua kalangan. Hal itu dilatar belakangi adanya tuntutan peran perempuan yang semakin komplek seiring dengan perkembangan zaman yang cenderung lebih memperhatikan Hak-Hak Asasi Manusia.

Komnas perempuan mencatat kekerasan terhadap perempuan yang terjadi selama 2016 terdapat 259.150 jumlah kekerasan terhadap perempuan. Sebanyak 245.548 kasus diperoleh dari 358 Pengadilan Agama dan 13.602 kasus yang ditangani oleh 233 lembaga mitra pengadaan layanan yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia.

Di Indonesia sendiri yang masyarakatnya masih konservatif, 8 dari 10 kasus kekerasan dalam rumah tangga tidak dilaporkan oleh korban. Hal ini disebabkan terutama oleh stigma social, dimana korban atau keluarga mereka lebih memilih diam daripada menghadapi rasa malu dan menganggap ini sebuah aib yang harus ditutupi.

Dari stigma tersebut, korban penganiayaan dalam rumah tangga sering merasa terjebak karena takut hidup mereka atau keluarga mereka terancam dan ini melatarbelakangi banyaknya kasus kematian dan bunuh diri yang seharusnya bisa di cegah.

Dengan latar belakang tersebut, Kapal Perempuan yang merupakan organisasi non-profit untuk kemajuan hak-hak Perempuan, menciptakan sebuah kampanye untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan di Indonesia. Melalui social media dan bekerjasama dengan beberapa blogger serta influencer membuat serangkaian foto yang menggambarkan tindakan keji terhadap perempuan.

“Foto-foto dibuat tidak langsung terposting di Facebook, tetapi para masyarakat harus mengumpulkan potongan-potongan foto dan disusun secara keseluruhan sehingga akan terungkap jelas makna dari foto tersebut seperti apa. Pesan yang dibuat ini mencerminkan bahwa kekerasan dalam rumah tangga di Indonesia sering tidak terlihat dan ditutupi oleh korban,” kata Ulfa Kasim, Perwakilan Kapal Perempuan Indonesia, Kamis (23/11/2017).

Melalui social media juga untuk memudahkan masyarakat dalam mengekspresikan diri mereka daripada di kehidupan nyata. Tentu saja, kampanye ini akhirnya memicu banyak pembicaraan tentang kekerasan terhadap perempuan, sehingga banyak yang mendukung dan melihat ini sebagai upaya yang berani dan inovatif dalam mendorong para perempuan untuk mengenali pentingnya untuk menghadapi masalah ini.

Terbukti bahwa dengan kampanye dengan social media yang digagas oleh Kapal Perempuan membuahkan hasil. Dalam seminggu setelah kampanye berlangsung, media social di Indonesia dipenuhi dengan pembahan masalah kekerasan terhadap perempuan.

Kampanye yang di gagas oleh Kapal Perempuan ini berhasil viral, sehingga menimbulkan pembahasan secara nasional dan mendorong perempuan untuk berani berbicara, mendapatkan bantuan serta mengedukasi masyarakat tentang masalah ketidaksetaraan di Indonesia.

“Mudah-mudahan usaha kami ini langkah awal untuk menciptakan masa depan dimana stigma di masyarakat dapat berubah bahwa kekerasan dalam rumah tangga dapat di cegah dan korban lebih berani mengungkapkan kasus nya serta mereka tidak menganggap ini suatu aib yang harus ditutupi. Kami juga terus berusaha untuk menggalakkan kampanye ini terhadap masyarakat terutama perempuan di daerah-daerah tertinggal,” pungkasnya. [KM-03]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.