Kapal Malaysia Ditenggelamkan di Belawan

KABAR MEDAN | Polisi Daerah Sumatera Utara (Poldasu) menenggelamkan 1 unit kapal ikan Malaysia di perairan belawan, Kamis (8/1/2014).

Penenggelaman kapal yang dipimpin langsung Kapolda Sumut, Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo ini dilakukan setelah mendapat izin dari pengadilan.

“Kita telah melakukan pemeriksaan terhadap kapal Malaysia itu. Setelah mendapat izin dari ketua Pengadilan Negeri, kita lakukan peledakan dan penenggelaman tersebut,” kata Kapolda Sumut.

Penenggelaman kapal dilakukan dengan cara diledakkan dan berangsur-angsur tenggelam. Kapal berbendera Malaysia itu ditangkap   karena melakukan penangkapan ikan di perairan Selat Malaka pada 9 Desember 2014.

Penangkapan dilakukan petugas Direktorat Kepolisian Perairan (Dit Polair) Polda Sumut dalam operasi Sri Gunting. Ketika ditangkap, terdapat 4 awak asal Myanmar dalam kapal itu dan ditemukan pula barang bukti 150 kwintal ikan curian.

Selain itu, petugas juga mengamankan sejumlah barang ilegal, berupa bahan bakar minyak (BBM) dan pakaian bekas. “Sudah kita ajukan ke Pengadilan Negeri (PN) Medan,” sambungnya.

Saat ini, Kapten Kapal Malaysia bernama Mr Chen (24) warga asal Myanmar masih ditahan di rutan Polair Polda Sumut. “Untuk ketiga anak buah kapal bernama Kyaw, Banmin, Htyata sudah diserahkan ke imigrasi,” jelasnya.

Diakuinya, penenggelaman ini memang yang pertama dilakukan Polda Sumut. “Tindakan ini akan kita lakukan berkelanjutan sehingga memberi efek jera kepada kapal-kapal asing,” katanya.

Selain melakukan operasi di perairan, Polda Sumut juga tengah memberdayakan nelayan untuk berperan aktif mengantisipasi ilegal fishing.

“Ini kita lakukan agar mayarakat di sekitar pantai memberitahukan kepada polisi apabila ada kapal-kapal yang melakukan pencurian, sekaligus melakukan pencegahan,” jelasnya.

Dijelaskannya, Polda Sumut tengah mengupayakan penguatan di perairanPantai Timur dan Barat.

“Saat tatap muka dengan Presiden, Kapoldasu mengusulkan memperkuat Polair Sumut. Hal ini karena wilayahnya termasuk jalur ramai yang berbatasan langsung dengan negara lain. [KM-03]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.