Kerusuhan di Tanjung Balai, Sejumlah Vihara Dibakar

TANJUNGBALAI, KabarMedan.com | Kerusuhan bernuansa SARA terjadi di Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara, Jumat malam (29/7/2016). Sejumlah vihara dan klenteng dibakar dan dirusak warga yang mengamuk.

Informasi dihimpun, kejadian berawal dari adanya seorang warga Tionghoa, M (41) warga Jalan Karya, Tanjung Balai, yang diduga melarang kumandang adzan dari Masjid Al Makhsun.

Merasa tersinggung, ribuan orang mendatangi kediaman pasutri itu. Namun jawaban yang diterima membuat massa semakin emosi. Rumah M kemudian dirusak dan dilempar bom molotov. Kedua pasutri tersebut pun langsung diamankan petugas.

Disebutkan, sekurangnya 5 unit bangunan vihara dan klenteng dirusak. Perusakan dan pembakaran peralatan di rumah ibadah itu pun terjadi.

Baca Juga:  Kajari Sergai Terima Penghargaan Keberhasilan Tim PAKEM Menjaga Kerukunan Beragama Sepanjang Tahun 2024

Massa melakukan pembakaran terhadap isi dari 1 unit Vihara dan 3 unit klenteng 3 unit mobil, 3 unit sepeda motor dan 1 unit betor di Pantai Amor, serta merusak barang-barang 1 unit klenteng di Jalan Sudirman, dan merusak 1 unit praktik pengobatan Tionghoa serta 1 unit sepeda motor di Jalan Handoko, merusak barang-barang 1 unit klenteng di Jalan KS Tubun dan 1 unit bangunan milik Yayasan Putra Esa di Jalan Nuri.

Massa juga membakar barang-barang dalam 1 unit vihara di Jalan Imam Bonjol, merusak isi bangunan Yayasan Sosial dan merusak 3 unit mobil di Jalan WR Supratman, merusak pagar vihara di Jalan Ahmad Yani, serta membakar barang-barang yang ada dalam 1 unit klenteng di Jalan Ade Irma.

Baca Juga:  Kajari Sergai Terima Penghargaan Keberhasilan Tim PAKEM Menjaga Kerukunan Beragama Sepanjang Tahun 2024

“Jenis barang-barang yang dibakar maupun yg dirusak massa di dalam Vihara dan Klenteng itu berupa peralatan sembahyang seperti dupa, gaharu, lilin, minyak dan kertas, meja, kursi, lampu, lampion, patung Buddha, dan gong,” kata Kabid Humas Polda Sumut AKBP Rina Sari Ginting, Sabtu pagi (30/7/2016).

Keamanan di Kota Tanjung Balai mulai terkendali, setelah ratusan personel polisi membubarkan kerumunan. Warga yang masih berada di luar rumah diminta menghentikan penyisiran rumah ibadah. [KM-03]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.