Ketua DPP Aceh Sepakat : Almarhum Tengku Rizal Nurdin Pahlawan Kemanusiaan Tsunami

KABAR MEDAN | Ketua DPP Aceh Sepakat, H M Husni Mustafa SE menyatakan apresiasinya atas pengabdian mantan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Almarhum Mayjen TNI Purn H Tengku Rizal Nurdin dalam penanganan bencana tsunami yang meluluhlantakkan Aceh-Nias pada 26 Desember 2004 lalu. Tidak berlebihan jika Almarhum Mayjen TNI Purn H Tengku Rizal Nurdin merupakan pahlawan kemanusiaan bagi masyarakat Aceh.

Pengakuan itu disampaikan H M Husni Mustafa dalam acara Refleksi 10 Tahun Bencana Tsunami yang digelar Aceh Sepakat dengan Konjen Amerika Serikat untuk Medan di Balai Raya Aceh Sepakat, Jl Mengkara Medan, Senin (22/12/2014) malam.

Hadir dalam acara tersebut Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Ir H Tengku Erry Nuradi MSi, Walikota Medan Drs H Tengku Dzulmi Eldin MSi, Konjen Amerika Serikat untuk Medan Y Robert Ewing, Konsul Jenderal Singapura, Konsul Jenderal Malaysia, Ketua Panitia Zulkifli Huesin, pemuka dan tokoh masyarakat aceh dan keluarga korban tsunami yang tinggal di Medan.

Dalam kesempatan itu, Husni menyatakan Almarhum Tengku Rizal Nurdin sangat berperan dalam penanganan dan penanggulangan bencana tsunami, tidak hanya untuk Nias, tetapi juga bagi korban bencana di Aceh.

“Saya masih ingat saat itu, Almarhum langsung melakukan reaksi cepat tanggap darurat dengan membentuk posko penanganan di Lanud Soewondo Medan. Semua koordinasi penanganan bencana dikendalikan dari Medan oleh Almarhum,” kenang Husni.

Hal yang sangat menyentuh dari kebijakan Almarhum yang saat itu menjabat Satuan Koordinasi Pelaksana (Satkorlak) Tanggap Darurat Tsunami Aceh-Nias, sebut Husni, saat almarhum menegaskan korban tsunami dari berbagai darerah di Aceh, boleh datang ke Sumut untuk perlindungan dan proses perawatan.

Baca Juga:  Polres Sergai Amankan Pelaku Judi KIM dalam Razia Pekat Toba 2024

“Saya sangat ingat kalimat Almarhum saat itu. Sumut urusan saya. Silahkan datang ke Sumut. Orang Aceh adalah saudara kami,” ujar Husni menurutkan ucapan Tengku Rizal Nurdin.

Dalam menjalankan perannya, Almarhum melakukan koordinasi dengan sejumlah negara tetangga, bahkan dunia internasional, dalam arus lalu-lintas pendistribusian bantuan, sembako dan relawan.

“Bagi masyarakat Aceh, jasa almarhum akan dikenang sebagai pahlawan kemanusiaan,” ujar Husni.

“Masyarakat Aceh juga tidak dapat melupakan jasa dunia internasional dalam membantu tanggap darurat bencana di Aceh dan Nias. Ternyata kita tidak sendiri. Dunia internasional turut merasakan apa yang kita rasakan,” sebut Husni.

Tidak lupa Husni menyatakan terima kasih kepada Pemko Medan yang menyediakan penampungan bagi pengungsi tsunami Aceh di sejumlah titik. Tidak peduli dengan identitas korban tsunami yang hanya memegang KTP Merah Putih, semua ditampung dengan kemampuan yang ada,” papar Husni.

Wagub Sumut Tengku Erry Nuradi menyatakan, banyak hikmah yang diperoleh dari tragedi maha dahsyat tsnumai pada 26 Desember 2004 lalu, diantaranya menciptakan kebersamaan, solidaritas tanpa membedakan, suku, agama, etnis dan negara. Semuanya melebur dalam satu tujuan demi misi kemanusiaan.

“Satu hal lagi yang sangat besar artinya bagi kita semua adalah, tsunami menciptakan perdamaian di bumi Aceh. Semua pihak menyatu dalam kebersamaan, saling bantu demi misi kemanusiaan,” ujar Erry.

Baca Juga:  Dugaan Korupsi Kapasitas Jalan Provinsi di Toba Samosir, 3 Tersangka Ditahan

Erry yang merupakan adik kandung Almarhum Mayjen TNI Purn H Tengku Rizal Nurdin ini, tidak lupa mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan Aceh Sepakat atas peran dan kinerja Almarhum saat menjabat Satkorlak Tanggap Darurat Tsunami.

“Sebagai keluarga bangga, semasa hidupnya, Almarhum berperan dan bermanfaat bagi masyarakat, tidak hanya untuk Sumut, tetapi juga bagi masyarakat Aceh. Untuk itu, pada momentum Refleksi 10 Tahun Tsunami ini, korban tsunami jangan lagi bersedih, tetapi terus semangat untuk bangkit lebih baik lagi,” harap Erry.

Ketua Panitia Refleksi 10 Tahun Stunami yang juga sebagai anggota DPRD Sumut, Zulkifli Husein mengatakan, tsunami juga menciptakan situasi sosial politik cenderung membaik, termasuk pembangunan struktur dan infrastruktur di Aceh.

“Belajar dari musibah tsunami, Aceh harus bangkit. Kehidupan masyarakat harus lebih baik dari tahun ke tahun,” harap Zulkifli.

Dalam acara Refleksi 10 Tahun Tsunami, DPP Aceh Sepakat menyerahkan plakat penghargaan kepada Amerika Serikat yang diterima oleh Konjen Amerika Serikat untuk Medan, Y Robert Ewing. Sebelum acara berakhir, para undangan juga menyaksikan pemutaran film yang memaparkan semangat bangkit masyarakat Aceh pasca tsunami menyapu sejumlah wilayah di Aceh dengan ketinggian mencapai 20 meter berkecematan mencapai 800 kilometer perjam.  [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.