Kota Medan Dianggap Rawan Terjadi Konflik Sosial

MEDAN, KabarMedan.com | Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara, Abdul Hakim Siagian menilai, Kota Medan dianggap sebagai daerah yang paling rawan terjadinya konflik sosial.

“Dari survei dan penelitian yang kami lakukan, Kota Medan memiliki potensi yang cukup besar konflik sosial. Ini harus segera diantisipasi,” kata Abdul Hakim, Senin (1/8/2016).

Menurutnya, kesenjangan ekonomi antara masyarakat pribumi dengan etnis pendatang di Kota Medan mulai terasa kontras.

“Sulitnya mendapat pekerjaan dan terjadinya degradasi moral akibat peredaran narkoba, juga mampu meledakkan kecemburuan yang terjadi di masyarakat,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi meledaknya konflik sosial itu, perlu dilakuan upaya-upaya komprehensif sesuai amanat Undang-Undang No 7 tahun 2012 tentang konflik sosial.

“Antisipasi ini penting. Kita jangan hanya menggunakan pendekatan peradilan pidana saja. Akar masalah yang kemungkinan pecahanya konflik harus ikut ditangani secara menyeluruh,” ucapnya.

Sementara itu, Wakil Walikota Medan, Akhyar Nasution mengaku, konflik sosial yang terjadi di Tanjung Balai tidak akan terjadi di Medan.

Hal ini dikarenakan warga Kota Medan sudah cukup cerdas memaknai perbedaan dan siap melawan setiap upaya pemecahbelahan yang dilakukan pihak yang tidak bertanggungjawab.

“Insya Allah, ini Kota Medan dan Kota ini rumah kita bersama aman. Jangan mencoba membawa konflik sosial ke Medan, karena kita akan lawan bersama-sama. Tidak laku di konflik sosial dibawa ke Medan,” pungkasnya. [KM-03]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.