
BATU BARA, KabarMedan.com | Suasana tenang di perairan Selat Malaka mendadak gempar setelah sejumlah nelayan pencari cumi-cumi asal Pantai Kuala Safari, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara, menemukan sesosok mayat laki-laki terapung di laut, sekitar 5 mil dari bibir pantai, Minggu (26/10/2025).
Azwar (35), salah seorang nelayan asal Kuala Safari, mengungkapkan penemuan tersebut bermula dari laporan rekan-rekan nelayan yang lebih dulu melihat jasad tersebut mengapung di tengah laut.
Namun, para nelayan enggan mengevakuasi mayat ke daratan karena khawatir terseret dalam proses hukum.
“Pagi tadi nelayan cumi-cumi melihat ada mayat terapung, tapi mereka takut membawa ke darat. Lokasinya sekitar 5 mil dari pantai Kuala Safari,” kata Azwar, Minggu (26/10/2025).
Ia menambahkan, nelayan dari kawasan Pagurawan sempat memberi tanda di sekitar lokasi penemuan agar mudah dikenali oleh tim pencari. Namun, derasnya arus laut membuat posisi jasad diduga berpindah dari titik awal.
“Arus cukup deras, mungkin mayatnya sudah bergeser. Nelayan hanya memberi tanda dan langsung menjauh,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor SAR Medan, Rori Ginting, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan penemuan mayat terapung di perairan Kuala Tanjung, Batu Bara tersebut.
“Begitu laporan diterima, sebanyak 13 personel tim SAR gabungan langsung dikerahkan menggunakan kapal RIB untuk melakukan pencarian,” ujarnya.
Menurut Rori, jasad yang dilaporkan nelayan itu diduga kuat merupakan Waliadi (40), seorang nelayan asal Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), yang sebelumnya dilaporkan hilang akibat diterjang ombak di perairan Selat Malaka, terpatnya Desa Sentang, Kamis (24/10/2025) sore.
“Indikasi awal mengarah ke korban nelayan Sergai yang hilang beberapa hari lalu,” tambahnya.
Hingga Minggu sore ini, tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, Polairud, dan nelayan setempat telah melakukan penyisiran di sekitar koordinat yang dilaporkan. Namun, derasnya arus laut dan lamanya jeda waktu sejak penemuan pertama membuat pencarian mengalami kendala.
“Tim sudah melakukan penyisiran, tapi mayat belum ditemukan. Karena bahan bakar kapal menipis, pencarian sementara dihentikan dan akan dilanjutkan besok,” pungkas Rori.
Pencarian akan kembali dilanjutkan Senin (27/10/2025) pagi dengan memperluas area penyisiran di sekitar perairan Batu Bara dan Kuala Tanjung.[KM-04]













