Orang Tua Korban Salah Tembak Polisi Minta Keadilan

Ilustrasi

MEDAN, KabarMedan.com | Rosmadiman Boru Purba (42), orangtua Apriliandus Sitio (14) sekaligus kakak dari Junaidi Purba (37) yang menjadi korban salah tembak polisi, menceritakan aksi koboi yang dilakukan petugas kepolisian saat melakukan penggerebekan pelaku kejahatan di Jalan Kapten Sumarsono/Jalan Karya VII, Kecamatan Medan Helvetia, Senin (20/7/2015).

Ia mengatakan, petugas berpakaian preman muncul secara tiba-tiba dan langsung menembak adiknya Junaidi yang saat itu tengah keluar dari rumah usai mengobrol dengan dirinya.

“Adikku Junaidi itu baru datang dari Dumai ke Medan untuk membawa berobat anaknya yang sakit. Tadi pagi datangnya. Tadi pas datang ke rumah mau tanya bagaimana cara buat kartu BPJS. Empat polisi berpakaian preman tanpa banyak tanya langsung menembak adikku saat didepan pintu. Anakku April juga terkena serpihan peluru,” sebutnya.

Baca Juga:  Hari ke 10 Operasi Patuh Toba 2024, Kejadian Laka Lantas dan Pelanggaran Menurun

Usai melakukan aksi koboinya, petugas polisi berpakaian preman lalu mengamankan anaknya Agus dan keponakannya Hermanto yang diduga terlibat kasus kejahatan begal.

“Disitu aku sempat melawan, karena asal main tangkap aja. Kubilang harus tanggungjawab kalian. Salah satu oknum polisi bermarga Raja Gukguk juga menokok kepalaku dengan pistol sampai benjol,” jelasnya.

Ia mengaku, anaknya Agus memang pernah terlibat kasus kejahatan pada tahun 2013 lalu dan keluar penjara pada tahun 2014.

Baca Juga:  Pasangan Pengedar Sabu di Labusel Ditangkap di Kamar Kost

“Sejak keluar dari penjara anakku itu kerja sebagai Satpam di Martubung. Keponakanku Hermanto kerja menanam pinus di Dolok Sanggul dan baru datang juga,” ujarnya.

Untuk itu, ia meminta keadilan kepada Kapolda Sumut untuk mengusut anggotanya yang melakukan aksi koboi itu.

“Saya akan laporkan kejadian ini ke Propam Poldasu. Saya tanda petugas kepolisian berpakaian preman yang melakukan aksi koboi itu,” tukasnya. [KM-03]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.