KABAR MEDAN | Pasangan suami istri,Bahrum Jamil (33) dan Nuraini (32) warga Simpang Lambok,Dusun VI Bagan, Percut Seituan mengaku pasrah terhadap kasus pemerkosaan yang dialami oleh anaknya Melati (12). Ia hanya mencari keadilan dan adanya keajaiban tuhan untuk menyeret pelakunya Joko (35) yang tak lain adalah tetanggananya.
“Kasus ini sudah kami laporkan ke Polsek Percut Sei Tuan kemarin, namun polisi minta kami mendatangkan saksi- saksi.Tetangga kami tidak ada satupun yang mau jadi saksi, karena takut dengan pelaku,” kata Bahrum, Rabu (13/8/2014).
Dari hasil Visum, katanya, membuktikan jika kemaluan anaknya robek. Namun, upaya untuk mendatangkan saksi sudah mereka lakukan dengan memohon bantuan tetangga baru mereka, namun mereka tidak berani. “Jadi sekarang kami hanya menunggu pertolongan dari Tuhan persoalan anak saya ini selesai. Bukannya saya tak berusaha tapi kami sudah capek bolak-balik berkeliling ke tetangga untuk minta tolong agar mau bersaksi namun mereka mengaku takut,” katanya.
Kapolsekta Percut Seituan, Kompol Ronald Sipayung SH SIK menegaskan agar pihak korban menghadirkan saksi atas dugaan tindak asusila itu.“ Walaupun pelakunya ada, saksinya juga harus dibawa. Kalau hanya pelaku saja yang diperiksa, nanti katanya tangkap lepas,” ujar Ronald.
Sebelumnya, aksi pemerkosaan yang menimpa Mawar terungkap saat Bahrum Jamil baru pulang melaut. Saat itu, ia dikejutkan atas ungkapan dari anak sulungnya yang mengaku telah diperkosa Joko yang tak lain tetangganya sendiri. Korban diperkosa di semak-semak pepohonan pisang dan serai. Peristiwa pemerkosaan itu terjadi saat Mawar bermain. Pelaku yang diketahui sebagai kuli bangunan itu pun memanggil Mawar dan dengan polosnya anak putus sekolah ini menuruti permintaan pelaku. [KM-03]