Pangdam I/BB : TNI dan Polri Bentuk Tim Gabungan Investigasi Pasca Bentrokan di Batam

Pangdam I/BB, Mayjen Istu Hari

KABAR MEDAN | Tim gabungan yang terdiri dari TNI dan Polri dibentuk untuk melakukan investigasi penyebab terjadinya bentrokan yang melibatkan anggota TNI dari Batalyon 134/TS dengan personil Brimobda Kepri di Tembesi, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (21/9/2014) malam.

Tim tersebut menurut Pangdam I/BB, Mayjen TNI Istu Hari, akan melakukan penyelidikan dan mengungkap masalah dibalik bentrokan yang menyebabkan 4 anggota TNI mengalami luka tembak.

“Kita sudah sepakat turunkan tim gabungan untuk investigasi akan permasalahannya apa,” katanya kepada wartawan di Makodam I/BB, Jalan Gatot Subroto,  Senin (22/9/2014).

Ia mengaku, selain membentuk tim gabungan. Masing-masing pimpinan juga sudah menginstruksikan agar jajarannya menahan diri. Seluruh anggota yang ada di Batalyon 134/TS menurutnya sudah diperintahkan untuk berkumpul, sehingga tidak ada satupun anggota yang bisa bertindak diluar kendali pasca bentrok tersebut.

Baca Juga:  Polres Sergai Amankan Pelaku Judi KIM dalam Razia Pekat Toba 2024

“Saya sudah perintahkan komandan batalyon untuk mengapelkan semua termasuk anggota yang diluar untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Pagi ini sejumlah petinggi dari Kodam I/BB juga langsung turun ke lokasi untuk memimpin tim investigasi dari unsur TNI.

“Kasdam tadi pagi sudah berangkat bersama Asintel dan POM, saya kebetulan karena ada Panglima TNI maka saya prioritaskan itu dulu, setelah itu saya akan atensi juga untuk menyelesaikan masalah ini,” ungkapnya.

Ia juga  memerintahkan agar gudang senjata mereka dijaga ketat oleh Provost TNI. Hal ini menjadi salah satu upaya untuk mencegah penyalahgunaan senjata oleh personil. “Gudang senjata saya perintahkan untuk dijaga provost,” katanya.

Baca Juga:  Pasangan Pengedar Sabu di Labusel Ditangkap di Kamar Kost

Selain mengawal gudang senjata, seluruh anggota juga dikumpulkan di markas, sehingga tidak ada yang berkeliaran di luar.

“Ya seluruh anggota diapelkan termasuk yang diluar,” katanya.

Pangdam belum memutuskan batasan waktu sebelum mengizinkan anggota TNI dari Batalyon 134/TS boleh meninggalkan markas. Ia mengaku akan terlebih dahulu melihat perkembangan situasi dengan harapan, tidak ada insiden lanjutan yang terjadi. [KM-03]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.