Pelaku Teror Bom dan Penyerangan Pastor Gereja St Yoseph Dikenal Rajin Ibadah

MEDAN, KabarMedan.com | Pihak SMAN 4 Medan mengakui bahwa IAH (18), pelaku teror bom dan penyerangan terhadap pastor Gereja St Yoseph, di Jalan Dr Mansyur pada Minggu (28/8/2016) merupakan alumni mereka.

“Yang bersangkutan alumni tahun 2016. Kami juga terkejut anak itu bisa bertindak ekstrim,” kata Wakil Kepala Sekolah sekaligus Humas SMAN 4 Medan, Marisda Sipayung, Senin (29/8/2916).

Ia mengaku, pelaku tergolong baik dan tidak pernah bermasalah. “Catatannya bersih danĀ  tidak pernah mengganggu atau meributi orang lain,” ujarnya.

IAH duduk di kelas XII IPA 8. Dia terkenal pediam dan tertutup. IAH disebutkan tidak mau mengganggu orang lain. Selain sikap tertutup, ada hal membuat IAH berbeda dengan siswa kebanyakan. Dia terlihat tak pernah meninggalkan sholat.

Baca Juga:  Pasangan Pengedar Sabu di Labusel Ditangkap di Kamar Kost

“Untuk urusan sholat, dia tak bisa main-main. Kalau sudah adzan pasti dia keluar kelas. Kadang dia juga keluar untuk sholat dhuha. Kita tetap tolerir karena itu ibadah dan dia memang ada di mushola,” ungkap Marisda.

Hal senada dinyatakan Sarumaha, guru Kimia yang juga mengajar IAH. “Kadang dia keluar saja kalau mau sholat,” sebutnya.

Namun, IAH tetap berkomunikasi dengan baik dengan guru dan temannya, meskipun berbeda agama. “Cuma dia tertutup, dan tidak mau ikut kegiatan siswa lainnya, seperti acara atau foto-foto atau yang lainnya,” sebutnya.

Baca Juga:  Dugaan Korupsi Kapasitas Jalan Provinsi di Toba Samosir, 3 Tersangka Ditahan

Pihak sekolah mengaku terkejut dengan aksi IAH. Mereka merasa prihatin dengan perbuatan remaja tersebut.

“Kami berharap semua pihak, termasuk orang tua untuk lebih proaktif mengawasi pergaulan anak. Kalau orang tuanya (IAH) sebenarnya proaktif memperhatikan perkembangan anaknya. Ayahnya beberapa kali ke sekolah untuk menanyakan perkembangannya. Kita kecolongan dengan kejadian ini,” pungkasnya. [KM-03]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.