KABAR MEDAN | Kebijakan pemerintah yang mewajibkan produsen rokok untuk mencantumkan gambar – gambar seram pada kemasannya ternyata membuat polemik bagi masyarakat. Pasalnya, banyak masyarakat lebih memilih rokok tanpa kemasan bergambar (stok lama=red), meski harganya lebih tinggi.
Seperti yang dikatakan Sri pedagang rokok di Jalan Nibung Raya, Jumat (29/8/ 2014). Ia mengaku banyak kalangan masyarakat pecandu memilih rokok tanpa adanya gambar.
” Banyak yang beli rokok tanpa gambar yang seram itu, meski harganya lebih tinggi. Kalau rokok Sampoerna bergambar harganya Rp 16.000 dan yang tidak bergambar Rp 16.500,” jelasnya.
Hal senada dikatakan Jufri (25), seorang pembeli rokok. Ia mengaku lebih berminat membeli rokok tanpa adanya gambar seran tersebut.
“Agak takut juga bang beli rokok bergambar itu. Ntah apa saja pemerintah ini memberlakukan kemasan rokok bergambar seram itu. Biar mahal sikit asal kita merokok tak menjijikkan,” jelasnya.
Seperti diketahui, pemerintah efektif memberlakukan kebijakan wajib mencantumkan gambar ‘seram’ pada kemasan rokok sejak 24 Juni 2014. Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi, menegaskan kebijakan tersebut sebagai pengganti tulisan peringatan bahaya merokok bagi kesehatan. [KM-03]
Pembeli Lebih Suka Rokok Yang Tak Bergambar Seram ?
Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.