MEDAN, KabarMedan.com | Pemerintah Jepang menandatangani Memorandum of Understanding pemberian dana hibah melalui program Grant Assistance for Grassroots Human Security Project untuk peningkatan sarana pelatihan pertanian organik di Kabupaten Langkat serta klinik kesehatan dan sarana pelatihan pembuatan kompos di kota Medan, Kamis (12/3/2015).
Kerjasama tersebut diberikan kepada Yayasan Ekosistem Lestari, Desa Timbang Lawan, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, senilai US$ 54.140; dan kepada Yayasan Salsabiila, Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan, Kotamadya Medan, senilai US$ 70.741. Kontrak kerjasama dengan total bantuan hibah senilai US$ 124.881.
Hadir dalam acara penandatanganan tersebut Konsul Jenderal Jepang di Medan – Yuji Hamada, Ketua Yayasan Ekosistem Lestari – Sofyan Tan, dan Ketua Yayasan Salsabiila – Darmawan Sriyanto.
“Proyek ini merupakan wujud kepedulian serta persahabatan rakyat Jepang terhadap rakyat Indonesia di bidang pendidikan, lingkungan dan kesehatan, dalam bentuk kerja sama secara people to people, dimana pajak masyarakat Jepang secara langsung disumbangkan kepada masyarakat Indonesia,” kata Konsul Jenderal Jepang di Medan, Yuji Hamada.
Proyek pembangunan pusat pelatihan pertanian organik oleh Yayasan Ekosistem Lestari berupa perluasan dan perbaikan fasilitas diantaranya aula pelatihan, rumah kompos, perpustakaan, farm house dan biogas plant sebagai sarana belajar dan praktek secara langsung mengenai pertanian dan peternakan yang berbasis organik, khususnya kepada petani di Kabupaten Langkat, Kabupaten Karo dan Kota Binjai.
Adapun proyek pembangunan klinik kesehatan dan pusat pelatihan pembuatan kompos oleh Yayasan Salsabiila ditujukan sebagai wadah kegiatan dan pemberdayaan masyarakat mengenai pelestarian lingkungan melalui pelatihan pembuatan kompos dari sampah rumah tangga serta untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat khususnya di Kecamatan Medan Marelan.
“Kami berharap fasilitas pusat pelatihan pertanian yang akan didirikan ini dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk peningkatan mutu pertanian dan peternakan yang berbasis organik, yang nantinya dapat menjadi sarana peningkatan produksi pangan, terutama pangan organik, pengembangan pertanian terintegrasi yang berwawasan lingkungan, pengembangan energi alternatif yang terbaharukan dari harmonisasi alam, seperti limbah ternak yang dijadikan biogas, dan agribisnis secara umum, ” tambah Yuji.
Bantuan hibah grassroots untuk keamanan manusia merupakan salah satu skema bantuan hibah dari pemerintah Jepang yang menjangkau masyarakat Indonesia di tingkat akar rumput secara langsung dan cepat, sebagai wujud kepedulian serta persahabatan rakyat Jepang terhadap rakyat Indonesia.
Proyek yang terpilih kali ini sudah melewati tahap seleksi dari sejumlah proposal yang diajukan kepada Konsulat Jenderal Jepang di Medan, dan diharapkan dapat berkontribusi untuk menyelesaikan masalah pembangunan khususnya di sektor pendidikan, pelestarian lingkungan dan kesehatan di tingkat masyarakat akar rumput di Indonesia. [KM-01]