MEDAN, KabarMedan.com | Selama masa pandemi COVID-19, jumlah pengunjung ke Pantai Cermin di Desa Pantai Cermin Kanan, Kecamatan Pantai Cermin, Serdang Bedagai menurun drastis hingga 75 persen. Masyarakat yang menggantungkan perekonomiannya melalui kunjungan tamu mengeluh dan berharap ada perhatian pemerintah.
Arif Fadhillah alias Pak Uding (52) mengatakan, sebelum ada pandemi COVID-19, jumlah pengunjung sebanyak 100 – 200 orang per minggu. Jumlah tersebut kini berkurang hanya tinggal 50 – 60 orang saja per minggu. Tentu saja hal tersebut sangat dirasakan oleh masyarakat namun tak banyak yang bisa dilakukan.
“Istilahnya pengunjung mencapai 100-200 per minggu, sekarang palingh 50-an. COVID-19 bikin habis semua. Sekarang ini, kalau pun ada tamu, pas hari biasa itu terjadi di atas jam 12 siang, sampai sore lah nanti,” katanya.
Ditambah lagi dengan semakin banyaknya tempat pariwisata di Pantai Cermin, seperti Bali Lestari, Permai, Wong Rame dan lainnya sehingga jumlah pengunjung pun terbagi ke beberapa titik. Menurutnya, wisata di Pantai Cermin paling tinggi terjadi pada tahun 1980 – 2000-an. Penurunan jumlah pengunjung kali ini tidak pernah terjadi sebelumnya.
“Puncak pengunjung itu pada saat-saat tertentu seperti saat Cap Go Meh, atau tahun baru, libur hari raya atau hari besar. Dari tahun 1980 – 2000-an itu, di sini masih sangat alami,” katanya.
Warga lainnya yang mengelola pondok wisata di tempat tersebut, Sunardi membenarkan ada penurunan pengunjung hingga 50 persen karena pandemi COVID-19. Namun demikian, menurutnya jumlah pengunjung saat ini menunjukkan tren semakin normal. “Memang ada pengaruhnya, terjadi penurunan 50 persen lah. Tapi belakangan ini sudah mulai normal lagi lah saya rasa ya,” katanya.
Dijelaskannya, pariwisata di Pantai Cermin terbagi dua, yakni yang dikelola oleh pengusaha dan yang dikelola oleh masyarakat. Karena dikelola seadanya, lanjut dia, maka wajar saja jika kondisinya tidak banyak berubah sejak lama. “Keadaannya ya begini lah. Kalau dibagusin kali nanti ada pembongkaran, makanya wisatanya kek gini-gini aja,” ungkapnya.
Kepala Desa Pantai Cemin Kanan, Basarudin menjelaskan, masyarakat sangat merasakan terjadinya pandemi COVID-19 karena pariwisata mengandalkan kunjungan tamu. “Ada penurunan. Itu cukup dirasakan masyarakat karena pariwisata ini kan bergantung pada kunjungan tamu. COVID-19 ini membuat orang enggan datang ke tempat wisata. Harapannya ya hanya pada hari libur. Ramai. Tapi tak seramai dulu,” katanya.
Pantauan di lokasi pada Selasa pagi, belum ada satu pun pengunjung di pondok-pondok yang berjejer beberapa ratus meter di sepanjang pantai. Awalnya ada sejumlah orang yang melihat-lihat pondok kemudian pergi meninggalkan tempat tersebut. Hanya saja, beberapa masyarakat yang berjualan mulai menata dagangannya di depan kedainya. [KM-05]