KABAR MEDAN | Kasus perampokan kantor kas Bank Muamalat, Jalan Krakatau Medan, Jumat (22/8/2014) telah terungkap. Polisi dengan mudah mengidentifikasi pelaku dari gerak-gerik dan rekaman aktivitasnya. Otak pelaku,Zulham alias Efendi (32) diamankan setelah polisi mengamati postur dan gesturnya dalam rekaman CCTV Bank Muamalat ketika perampokan terjadi.
“Pertama kita yakin ada orang dalam terlibat, karena keberadaan brankas di lantai I tersembunyi di bawah tangga, tapi pelaku langsung tahu. Mereka tidak naik ke lantai II dan lantai III ruko,” jelas Kapolresta Medan, Kombes Pol Nico Afinta Kaor- Karo didampingi Kasat Reskrim Kompol Wahyu Istanto Bram, Rabu (27/8/2014).
Dari analisis itu, polisi kemudian menyelidiki orang-orang yang diduga mengetahui keberadaan brankas itu. Profil Zulham muncul karena banyak petunjuk yang mengarah kepada sopir yang bertugas mengantar-jemput karyawan Bank Muamalat itu. Salah satu indikasinya, Zulham memang sedang tidak bekerja saat perampokan terjadi. “Dia cuti, mengaku ke Pekanbaru. Padahal dia baru libur Lebaran, dan setiap cuti gajinya dipotong, sedangkan gaji dia tiap bulan hanya Rp 2,2 juta,” sambungnya.
Zulham pun diselidiki mendalam. Dugaan semakin kuat, setelah polisi mendapati Honda Beat BK 3611 AEF yang terparkir di halaman rumah orang tua Zulham. Kendaraan itu identik dengan sepeda motor yang digunakan kedua pelaku perampokan kantor kas Bank Muamalat yang terekam CCTV.
Dari pengakuannya, pelaku nekad melakukan aksinya karena terdesak kebutuhan ekonomi.” Jadi pelaku ada mengambil rum ah seharga Rp 300 juta dan baru dibayar Rp 100 juta. Pelaku juga mempunyai utang sama orang lain sebesar Rp 38 juta,” jelasnya.[KM-03]