Peringatan Hari Guru Nasional ke-21, Siapkan Generasi Muda Sambut 1 Abad Indonesia

Wagub Sumut Tengku Erry Nuradi didampingi Pembina Yayasan Hj Rachmah Nasution H Muchyuzar Nasution dan Ketua Yayasan Hj Rachmah Nasution Hj Ida Novida Nasution, menyematkan pin kepada salah satu guru berprestasi usai upacara peringatan Hari Guru Nasional ke 65 di halaman Perguruan Al Azhar, Jl. Pintu Air IV Medan, Selasa (25/11/2014)

KABAR MEDAN | Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Ir H Tengku Erry Nuradi MSi berpesan kepada para guru untuk menyiapkan generasi muda multi talenta menyambut 1 abad Indonesia. SDM terlatih yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) serta iman dan taqwa (imtaq) akan membawa Indonesia ke masa jaya di tahun 2045 mendatang.

Pesan tersebut disampaikan Wagub Sumut Tengku Erry Nuradi saat menjadi irup upacara peringatan Hari Guru Nasional ke 21 sekaligus Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke 69 dihadapan staf pengajar dan ribuan siswa serta mahasiswa Yayasan Hj Rachmah Nasution, Perguruan Al azhar, Jl. Pintu Air IV Medan, Selasa (25/11/2014).

Dalam kesempatan tersebut, Erry menyatakan, tantangan yang akan dihadapi bangsa Indonesia di masa mendatang akan meningkat seiring tingginya persaingan dalam menguasai dunia, baik sain, teknologi, industri dan perekonomian. Tidak hanya itu, manusia dituntut cerdas menyesuaikan diri dengan perubahan iklim, cuaca dan usia bumi yang kian tua.

“Tujuan utama tiap negara adalah kesejahteraan. Berbagai cara dilakukan untuk mencapai tujuan, termasuk mengembangkan teknologi yang mungkin saat ini belum terfikirkan. Tetapi pada masanya nanti, manusia akan mampu mengembangkan terobosan baru berbagai hal agar dapat bertahan hidup,” jelas Erry.

Erry mencontohkan, Jepang adalah salah satu negara maju di dunia. Nagasakhi dan Hirosima sempat diporak-poranda bom atom, namun Jepang mampu bangkit menguasai sejumlah lini, termasuk teknologi dan kemajuan dunia industri, meski tidak lagi menjadi negara super power dalam angkatan bersenjata.

“Saat dua kota besar di Jepang di bom, Kaisar Hirohito bertanya berapa guru yang tersisa? Kaisar tidak bertanya berapa jenderal perang yang masih hidup. Kaisar yakin, guru memiliki peran penting dalam menyiapkan generasi muda penerus bangsa Jepang di masa mendatang,” papar Erry.

Belajar dari pengalaman Jepang, Erry berpesan kepada para guru untuk sepenuh hati menyiapkan SDM berkualitas sebagai bekal bangsa menuju Indonesia gemilang di masa yang akan datang.

“Kita memiliki waktu sekitar 26 tahun lagi untuk menyiapkan gerasi muda sebelum Indonesia memasuki abad kemerdekaan 100 tahun. Indonesia harus menjadi negara kuat di dunia,” harap Erry.

Erry juga berpesan kepada para guru untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi agar dapat menjalankan fungsinya sebagai tenaga pendidik profesional dan memiliki multi talenta.

“Bagi guru yang belum sertifikasi, segera bekali diri dengan berbagai keahlian agar mampu membekali ilmu bermanfaat kepada anak didik,” saran Erry.

Tidak lupa Erry berpesan kepada siswa dan mahasiswa Perguruan Al Azhar untuk giat belajar, disiplin, memiliki kemauan keras, jujur dan menanamkan adab serta etika sejak dini. Hal yang tidak boleh dilupakan generasi muda adalah rasa nasionalisme dan rasa memiliki (sense of belonging) bangsa Indonesia sebagai negara besar dan berdaulat.

“Tanamkan tekad dalam diri masing-masing untuk berperan memajukan bangsa dan negara. Untuk itu, perlu disiplin dan kemauan keras dalam menuntut ilmu. Tanamkan integritas dan kejujuran, karena dua hal itu menjadi syarat mutlak untuk sukses,” sebut Erry.

Sementara Pembina Yayasan Hj Rachmah Nasution, Pergruan Al Azhar Medan, H Machyuzar Nasution mengatakan, pihaknya terus membekali tenaga pedidik dengan berbagai keilmuan agar dapat mentransfer ilmunya kepada anak didik.

“Seiring dengan itu, yayasan juga menyiakan fasiltas pendukung belajar mengajar agar siswa mendapat pendidikan berkualitas, tidak hanya standar nasional namun juga internasional,” ujar Machyuzar.

Machyuzar juga mengatakan, siswa Perguruan Al Azhar Medan, tidak hanya dibekali ilmu dunia, namun juga pengetahuan dan ilmu akhirat, akhlak dan etika yang dilandasi keimanan dan ketaqwaan.

“Basis ilmu yang diberikan, selain ilmu umum juga ilmu agama. Ilmu dunia harus dibarengi denga ilmu agama. Keduanya akan berjalan seiring sebagai bekal masa depan siswa,” jelas Machyuzar.

Usai upacara, Wagub menyematkan pin kepada belasan guru Perguruan Al Azhar sebagai apresiasi terhadap jasanya mengabdikan diri dalam dunia pendidikan. Selain itu, Wagub juga menyerahkan medali kepada 3 siswa Perguruan Al Azhar berprestasi. [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.