BIREUEN, KabarMedan.com | Puluhan jurnalis dari Kabupaten Bireuen, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Tengah, dan Kabupaten Bener Meriah mengikuti pelatihan untuk menangkal informasi hoaks selama dua hari penuh, pada Sabtu dan Minggu 7-8 September 2019, di Meuligoe Hotel, Bireuen, Aceh.
Pelatihan ini ditaja oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bireuen bekerja sama dengan Google News Initiative Training Network dan Internews, dengan menghadirkan trainer tersertifikasi yaitu Agoez Perdana dan Iwan Bahagia.
Materi pelatihan yang diberikan meliputi penggunaan tools untuk melakukan verifikasi dan mengambil peran dalam melawan berita bohong. Selain itu, peserta juga dibekali materi tentang keamanan digital.
Agoez Perdana yang juga merupakan Editor In Chief KabarMedan.com ini menyebutkan, jurnalis yang mengikuti pelatihan di Bireuen termasuk beruntung karena selama ini acara serupa hanya dilaksanakan di ibu kota provinsi.
“Tapi AJI Bireuen diberikan kesempatan dan kepercayaan kali ini, sehingga harus dapat dimanfaatkan secara baik mengingat training ini sangat bermanfaat bagi jurnalis. Karena banyak tools yang bisa dipergunakan para jurnalis dalam verifikasi sebuah informasi,” kata Agoez.
Sementara Iwan Bahagia menuturkan, banyak hoaks yang berseliweran di dunia maya yang terkadang tanpa disadari, malah dijadikan rujukan oleh jurnalis.
“Jurnalis harus mampu memilah dan memilih mana informasi hoaks dan fakta. Banyak cara untuk mengecek mana yang fakta dan hoaks, salah satu caranya dengan memanfaatkan berbagai tools yang diberikan dalam pelatihan kali ini, baik itu untuk memverifikasi teks, foto, dan video,” kata pria yang juga pengurus AJI Bireuen ini.
Sebelumnya pada Jumat (6/9/2019), AJI Bireuen juga membekali puliuhan mahasiswa dan dosen Universitas Al Muslim, Peusangan, Bireuen, melalui Workshop Hoax Busting and Digital Hygiene di kampus setempat.
Ketua AJI Bireuen, Bahrul Walidin mengatakan, program yang diinisiasi AJI dan Google News Initiative tersebut bertujuan mengenalkan kepada peserta tentang isu-isu dunia digital dan memberikan pemahaman terhadap perilaku penggunaan internet yang sehat dan cara menangkal hoaks.
“AJI Bireuen ingin ikut berkontribusi, guna melindungi masyarakat dari informasi hoaks. Selain itu, juga untuk mencegah kejahatan dunia maya yang bisa saja menimpa kita. Untuk itu kami mencoba mengedukasi mahasiswa, akademisi, dan jurnalis melalui pelatihan ini,” demikian Bahrul. [KM-01]