Ratusan Massa Berbagai Aliansi Duduki Kantor KPU Sumut

KABAR MEDAN | Ratusan massa berbagai elemen pendukung pasangan Prabowo-Hatta kembali mengadakan unjuk rasa didepan kantor KPU Sumut, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kamis (21/8/2014).

Aksi unjuk rasa massa yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Indonesia, Macan Asia Prabowo Subianto Sumut, Pemuda Muslim Indonesia dan Aliansi Pembela Merah Putih ini guna menuntut keadilan terkait sidang MK dalam kasus sengketa pilpres 2014.

Kedatangan massa dengan menggunakan berbagai kendaraan ini juga membawa spanduk yang bertuliskan aktivis macan asia Prabowo Subianto menolak hasil rekapitulasi pemilu dan pilpres curang serta aktivis macan asia anti komunis dan pilpres curang. Mereka menuntut MK harus transparan adil dan bijaksana. Jangan ada legalisasi kecurangan. Pemilu curang mengkhianati pancasila dan UUD 1945.

Baca Juga:  Pasangan Pengedar Sabu di Labusel Ditangkap di Kamar Kost

Koordinator aksi, Dede Marliza, dalam orasinya meminta pemerintah untuk melakukan pemilu ulang.

“Kita ingin pemilu di Indonesia yang jujur, adil dan bermartabat,” katanya.

Dijelaskannya, massa juga ingin Mahkamah Konstitusi dapat memberikan keputusan yang adil terkait sengketa Pilpres 2014 ini.

“Kekuatan rakyat tidak akan mundur dan perjuangan menegakkan kebenaran memang butuh pengorbanan,” jelasnya.

Dikatakannya, aparat penegakan hukum melakukan pembiaran dalam kecurangan pilpres 2014.

Baca Juga:  Hari ke 10 Operasi Patuh Toba 2024, Kejadian Laka Lantas dan Pelanggaran Menurun

“Pilpres yang demokratis tidak terlaksana dalam pilpres 2014 ini dan banyak kecurangan. Kita menunggu keputusan MK tanpa batas waktu dan massa tetap akan menduduki kantor KPU,” katanya.

Dia juga mempertanyakan apakah hari iniĀ  MK mampu menegakkan kebenaran dan demokratis terkait pilpres.

“Hari ini anak bangsa sedang menangis, pemilu sudah digalang oleh antek-antek asing. Kita tidak akan berdiam diri hingga titik darah penghabisan,” jelasnya. [KM-03]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.