MEDAN, KabarMedan.com | Insiden mencekam terjadi di dalam Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh usai berlangsungnya pertandingan PSMS Medan kontra Persiraja Banda Aceh, Sabtu (18/11/2023) malam.
Para pemain PSMS Medan mendapatkan perlakuan anarkis oleh penonton Persiraja usai PSMS Medan menahan imbang Persiraja 0-0.
Para pemain PSMS Medan dilempari botol air mineral hingga batu. Bahkan kapten PSMS, Rahmad Hidayat mengalami luka di kepala bagian depannya akibat aksi pengeroyokan yang dilakukan Yudi Cot Ara (Kana) Wakil Presiden Persiraja bersama rekannya.
Berdasarkan laporan Media Officer PSMS, Syukri Harahap yang berada di lokasi, menerangkan jika para pemain juga mendapatkan intimidasi dan ancaman sehingga sulit keluar dari area stadion.
Para pemain bahkan harus tertahan di dalam ruang ganti stadion hingga Minggu (19/11/2023) dinihari pukul 01.00 WIB karena dikepung ribuan penonton.
“Kami tidak bisa keluar dari sini. Para pemain, pelatih dan official semua masih di ruang ganti,” ujarnya melalui aplikasi whatsapp, Sabtu (18/11/2023) malam.
Masih menurut Syukri, pertandingan antara Persiraja Banda Aceh dan PSMS Medan sudah berakhir sekira pukul 22.20 WIB dengan skor sama kuat 0-0.
Namun, hingga Minggu dinihari seluruh pemain, pelatih dan official masih berada di dalam stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh.
“Kami tidak berani keluar karena di luar, ada penonton dari Persiraja yang menunggu kami,” ujarnya.
Dari informasi yang diterima, pemicu kejadian diduga setelah adanya pemain dari Persiraja yang terkena kartu merah lantaran melakukan pelanggaran keras terhadap pemain PSMS Medan.
Akibat kejadian itu, para pemain, official dan pelatih mengaku terancam dan merasa takut untuk keluar stadion.
“Kami sangat merasa terancam di sini. Kami ingin segera balik ke hotel untuk beristirahat setelah pertandingan, tapi tidak bisa karena belum berani keluar dari stadion,” ujarnya.
Sementara itu dari sejumlah video yang beredar di grup whatsapp, bus PSMS Medan yang akan kembali ke hotel tempat mereka menginap sempat diikuti dan dihadang sejumlah penonton yang mengendarai sepeda motor.
Namun, para pemain, official dan pelatih akhirnya bisa masuk ke dalam hotel setelah mendapatkan pengawalan ketat pihak kepolisian.[KM-04]