Satu Orang Positif COVID-19 Bisa Jadi Titik Sebaran Baru

MEDAN, KabarMedan.com |  Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Sumut menilai, satu orang yang terkonfirmasi positif dan memiliki riwayat kontak erat dengan orang sekitar, maka hal itu bisa menimbulkan titik sebaran COVID-29 yang baru.

Hal ini dikatakan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumut, Mayor Kes Whiko Irwan dalam keterangannya di akun YouTube Humas Sumut, Sabtu (25/4/2020).

Karena itu, katanya, upaya menekan penyebaran Covid-19 terus dilakukan pemerintah bersama seluruh pihak masyarakat di semua daerah yang ada.

Berdasarkan pantauan dan informasi diterima Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut, sejumlah lokasi khususnya di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang, terutama wilayah perbatasan, kondisi masyarakat di beberapa titik terlihat ramai dan terjadi konsentrasi keramaian saat sore hari hingga menjelang berbuka puasa.

Selain keramaian, banyak di antaranya tidak menggunakan masker, melakukan transaksi jual beli dengan jumlah penumpukan massa hingga 10-15 orang untuk satu gerai atau lapak dagangan takjil (menu berbuka puasa).

Ia menyampaikan kembali bahwa COVID-19 siap kapan saja dan menular kepada siapa saja yang potensial melalui saluran mata, hidung dan mulut, terutama yang tidak menjalankan upaya perlindungan sesuai protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak interaksi sekurangnya 2 meter, mencuci tangan dengan sabun serta menghindari keramaian/berkerumun.

“Setiap ada orang baru yang tertular virus corona, maka wabah Covid-19 akan diperpanjang masa keberlangsungannya. Penderita baru Covid-19 akan menjadi sumber baru penularan bagi orang-orang di sekitarnya,” katanya.

Kepada umat Islam yang melaksanakan ibadah di bulan Ramadan lanjutnya, juga dianjurkan untuk tidak berlama-lama berkumpul di masjid/musala. Jika ada kegiatan seperti i’tikaf atau tadarusan, maka diminta untuk menjaga jarak dua meter antara satu dengan yang lain. Namun anjuran tersebut untuk daerah yang masuk zona kuning atau hijau.

“Untuk yang zona merah, kita tetap imbau agar beribadah di rumah. Sehingga kita tetap dapat keberkahan Ramadan dan terhindar dari virus corona,” pungkasnya. [KM-03]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.