JAKARTA, KabarMedan.com | Memeriahkan Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli 2016, Siloam Hospitals mengadakan aktivitas yang menyenangkan bagi pasien anak, berupa pembagian buku aktivitas Siloam “Around The Hospital”.
Buku dan alat mewarnai tersebut dirancang dan dibagikan khusus pasien rawat inap dan rawat jalan.
“Anak-anak di usia 3 sampai 10 tahun memiliki beragam imajinasi di dalam pikirannya. Aktifitas mewarnai merupakan cara mengekspresikan perasaan sekaligus sebagai terapi mengatasi rasa sakit. Karena itulah Siloam turut memanfaatkan momen Hari Anak Nasional untuk berpartisipasi memberi rasa nyaman bagi pasien anak yang berobat di rumah sakit kami,” kata Direktur Network, Research and Development Siloam Hospitals Group, Kamaljeet Singh dalam siaran persnya, Senin (25/7/2016).
Kegiatan itu tidak lepas dari peran tim Patient Centric Initiatives (PCI), yang berkordinasi dengan seluruh unit jaringan rumah sakit untuk mengumpulkan ide ini.
PCI melihat kepercayaan orangtua terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan Siloam untuk si kecil semakin meningkat.
“Inilah bentuk apresiatif Siloam untuk orangtua yang mempercayakan kesehatan anak-anaknya di tangan para spesialis kami,” ujar Singh.
Keistimewaan buku aktivitas Siloam “Around The Hospital”, katanya, materinya dibuat dan didesain dengan konsep menghibur bagi anak-anak, sekaligus pembelajaran dan pendidikan kesehatan dasar.
Anak akan diperkenalkan dengan proses mengelola keadaan darurat, mulai dari “apa yang harus dilakukan” dan “siapa yang harus dihubungi” bila ada keadaan darurat.
“Terdapat pula karakter anak laki-laki bernama Silo, yang diciptakan untuk membimbing anak mengenal istilah-istilah medis,” ungkapnya.
Harus Ramah Anak
Orangtua sering merasa cemas saat buah hatinya mengalami gangguan kesehatan, anak yang belum dewasa sebenarnya dapat merasakan kekuatiran tersebut.
Untuk mengubah suasana hati yang tegang, setiap ruang perawatan anak di Siloam didesain dengan konsep yang ceria seperti memasang stiker dengan motif karakter animasi atau bunga yang berwarna-warni.
Di beberapa unit rumah sakit pun disediakan ruang tunggu untuk bermain anak, yang lengkap dan nyaman.
Dokter spesialis yang menangani juga membekali diri dengan pendekatan yang membuat orangtua dan anak merasa tenang.
Menurut Director of Hospital MRCCC dr. Melissa Luwia, MHA mengatakan, rumah sakit haruslah dibuat ramah untuk melayani pasien anak.
“Anak sangat sering merasa trauma pada waktu akan bertemu dokter atau pergi ke rumah sakit. Untuk mengatasinya, pihak rumah sakit haruslah kreatif. Contohnya, para perawat sebaiknya mengenakan apron dengan motif berwarna dan menarik daripada memakai seragam perawat yang berwarna putih, sehingga anak tidak merasa bahwa mereka ada di rumah sakit, tetapi seperti ada di tempat yang akrab,” jelas wanita yang juga dikenal sebagai pemerhati anak-anak pasien kanker.
Setiap bulannya, Siloam menerima ratusan pasien anak. “Jumlahnya bisa mencapai 1.300 orang, baik yang dirawat inap maupun rawat jalan,” tutup Luwia mewakili unit Siloam di wilayah Jakarta. [KM-03/ Ril]
