Superqurban Jadi Solusi Ketahanan Pangan Indonesia

JAKARTA, KabarMedan.com | Rumah Zakat memberikan solusi dalam ketahanan pangan dan pemenuhan gizi masyarakat yang membutuhkan di masa pandemi COVID-19 melalui program Superqurban.

“Dengan Superqurban jutaan ton daging kurban yang habis tiga hari dapat dioptimalkan menjadi cadangan makanan sebagai ikhtiar terwujudnya ketahanan pangan Indonesia,” kata CEO Rumah Zakat, Nur Efendi, Selasa (30/6/2020).

Superqurban merupakan program optimalisasi kurban dengan mengolah dan mengemas daging kurban menjadi cadangan pangan dari protein hewani dalam bentuk kornet, ataupun rendang yang tahan hingga tiga tahun.

“Selain memperhatikan aspek syariah, pengelolaan kurban kita lakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan yang mengacu pada SE. Direktorat Jenderal peternakan dan kesehatan hewan Kementrian Pertanian tentang pelaksanaan kegiatan kurban dalam situasi wabah COVID-19,” ujarnya.

Proses pengolahan daging kurban menjadi rendang dan kornet juga mengikuti standar kesehatan COVID-19.

Ia mengatakan, pembagian daging qurban tidak akan menimbulkan kerumunan di masyarakat karena Superqurban didistribusikan langsung oleh para Relawan Rumah Zakat secara merata kepada masyarakat terdampak COVID-19, masyarakat yang membutuhkan di kawasan tertinggal, terluar dan terdepan Indonesia, serta daerah yang terkena bencana.

Selama 2019 Rumah Zakat telah menyalurkan 394.208 paket Superqurban, Sedangkan dari Januari hingga Mei 2020 146.518 paket Superqurban telah disalurkan di berbagai wilayah dari Aceh hingga Papua, termasuk kepada masyarakat yang terdampak Covid-19.

“Superqurban menjadi salah satu upaya untuk membantu masyarakat yang terdampak COVID-19 terutama mereka yang pendapatannya berkurang selama pandemi. Superqurban akan terus didistribusikan sepanjang tahun untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di masa-masa sulit,” jelasnya.

Ia menjelaskan, saat pandemi COVID-19 ini banyak orang yang kehilangan pekerjaan. Rumah Zakat ingin memberikan peluang kepada masyarakat terdampak pandemi untuk menjadi produktif melalui ‘Duta Qurban’.

Dengan menjadi Duta Qurban masyarakat akan mendapatkan pendapatan tambahan dari penjualan program qurban untuk kebutuhan ibadah pekurban Rumah Zakat.

“Selain untuk mensyiarkan kebermanfaatan qurban sebanyak-banyaknya, melalui Duta Qurban ini kita sekaligus ingin menggerakan kembali perekonomian masyarakat yang terdampak Covid-19,” pungkasnya. [KM-03]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.