MEDAN, KabarMedan.com | Ir H Tengku Erry Nuradi MSi akhirnya bergabung dengan Partai Nasional Demokrat (NasDem). Kader Partai Golkar yang kini menjabat sebagai Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) ini menyatakan 5 alasan mengapa bergabung dengan partai muda pengusung restorasi Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Erry, Selasa (24/2/2015), menanggapi penunjukan dirinya menjadi Ketua Partai NasDem Sumut yang diumumkan secara resmi di Medan, Senin (23/2/2015) kemarin.
Erry menyebutkan, sedikitnya ada 5 alasan yang menjadi pertimbangan untuk bergabung dengan Partai NasDem.
Pertama; Erry menyatakan semua partai politik (Parpol) yang ada saat ini memiliki visi misi yang baik. Seluruhnya berazazkan Pancila dan UUD 1945.
Kedua; Partai NasDem merupakan partai muda yang mengusung Restorasi Indonesia ke arah yang lebih baik sebagai bangsa bermartabat dan berdaulat penuh.
Ketiga; Kedudukan sebagai Wagub Sumut merupakan amanah dari masyarakat Sumut. Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Gubernur dan Wagub merupakan perwakilan pemerintah pusat di daerah. Oleh karenanya harus mendukung dan sejalan dengan Pemerintah Jokowi-JK. Partai NasDem sendiri adalah salah satu pendukung Jokowi-JK pada Pilpres kemarin.
Keempat; Partai NasDem telah menunjukkan komitmennya dalam membangun Sumut dengan pendukung pasangan GanTeng (Gatot-Tengku Erry) pada Pilgubsu 2013 lalu bersama PKS, Hanura dan beberapa partai lainnya.
Kelima; Ketum DPP Partai NasDem Surya Paloh memiliki ikatan emosional kuat dengan Sumut. Surya Paloh memulai karir politik di Pematangsiantar, pernah membangun bisnis sukses di Medan kemudian menjadi tokoh nasional di Jakarta.
“Dengan bergabung dengan NasDem, semoga saya bisa lebih berperan dalam melayani masyarakat Sumut. Tujuan hakiki tiap manusia adalah bermanfaat bagi banyak orang,” sebut Erry.
Erry menerima menjadi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Sumut setelah ditunjuk Ketum DPP Partai DasDem Surya Paloh berdasarkan Surat Keputusan (SK) DPP Partai Nasdem No 137/DPP-Nasdem/II/2015, Senin tertanggal 23 Februari 2015 di Jakarta.
Penunjukan tersebut disampaikan secara resmi oleh Ketua DPP Partai Nasdem yang juga selaku Koordinator Wilayah Sumut di Rumah Aspirasi PranandaSurya Paloh, Jl. KH Ahmad Dahlan Medan, Senin (23/2/2015).
Dalam kesempatan itu, Martin mengatakan, penunjukan Erry sebagai Ketum DPW Partai Nasdem Sumut dalam rangka konsolidasi mesin partai menghadapi Pilkada yang dimulai sejak 2015.
“Erry Nuradi ditunjuk langsung Ketua Umum Partai Nasdem, Pak Surya paloh. Keputusan ini tanpa melalui mekanisme musyawarah wilayah atau musyawarah daerah. Penetapan Ketua DPW ini untuk menyegarkan partai” ujar Martin.
Martin menyatakan, banyak pertimbangan memilih Erry sebagai DPW Partai NasDem Sumut diantaranya Erry diyakini mampu merangkul seluruh elemen masyarakat. Erry juga diterima seluruh komponen masyarakat luas karena memiliki komitmen kuat dan berintegritas tinggi.
“Nilai lebih lain, Erry memiliki pengalaman memimpin partai dan mampu merangkul seluruh kepentingan dari berbagai lapisan masyarakat,” sebut Martin.
Erry, sebelumnya menjabat Ketua Dewan Pertimbangan DPD I Golkar Sumut. Erry juga pernah menjabat Ketua DPD II Golkar Serdang Bedagai (Sergai).
Saat Pilgub Sumut berlangsung pada 2013 lalu, Erry tidak diusung partai pohon beringin. Pasangan Gatot Tengku Erry (GanTeng) hanya didukung PKS, Hanura dan beberapa partai lainnya.
“Meski belum ikut Pemilu, NasDem sudah terlibat aktif dalam pemenangan Erry. Artinya, Erry bukan sosok asing bagi NasDem,” papar Martin.
Martin juga mengatakan, Erry telah mengetahui penunjukan dirinnya sebagai Ketum NasDem Sumut secara langsung dari Surya Paloh.
“Pak Surya Paloh sudah menelepon Erry untuk menanyakan kesiapannya. Erry menyatakan siap,” sebut Martin.
Dengan penunjukan itu, Erry diharapkan segera melakukan restorasi, tidak hanya ditubuh Partai NasDem Sumut, tetapi juga diseluruh lini kemasyarakatan.
“Erry akan menggantikan Ketua DPW Partai NasDem Sumut Ali Umri yang kini telah duduk di kursi DPR RI. Pemimpin yang terpilih ke Senayan akan diganti karena tidak dapat menetap di daerahnya lagi. Pergantian ini hal yang biasa ditubuh partai,” tambah Martin.
Tidak hanya di Sumut, beberapa daerah lain juga mengalami hal serupa, seperti Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Barat (Kalbar). Dua Ketua DPW tersebut digantikan karena telah menjadi anggota DPR RI.
“Tujuannya agar pihak yang bersangkutan dapat melaksanakan tugas dan perannya secara maksimal melayani masyarakat,” tutup Martin. [KM-01]