KABAR MEDAN | Bentrok antara dua institusi penjaga keamanan kembali terjadi. Kali ini bentrok terjadi antara anggota TNI Batalyon Infanteri 134 Tuah Sakti dengan anggota Brimob di Markas Komando (Mako) Brimobda Kepri, Tembesi, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
“Saya mendapatkan informasi pukul 22.00 WIB, tadi malam bahwa telah terjadi bentrok antara anggota saya dari Batalyon 134 dan anggota Brimob (polisi),” kata Pangdam I/BB, Mayjen TNI Istu Hari, di Makodam I/BB, Jalan Gatot Subroto, Medan, Senin (22/9/2014).
Dikatakannya, dalam bentrok tersebut 4 orang anggota TNI mengalami luka tembak dan dilarikan ke rumah sakit. Keempatnya yakni Praka Eka Basri, Pratu Ari, Prada Hari, dan Pratu Eka Saputra. “Keempatnya mengalami luka tembak pada bagian kaki, dan saat ini masih dirawat di rumah sakit,” ungkapnya.
Saat kejadian, katanya, keempat personel TNI yang mengalami luka tembak disebutkan sama-sekali tidak bersenjata saat peristiwa itu terjadi. Ia mengaku, peristiwa ini bermula dari penggerebekan lokasi gudang minyak solar milik Noldi di depan perumahan Cipta Asri, Jalan Trans Barelang, Trembesi, Batam, Minggu (21/9/2014) malam sekitar pukul 20.00 WIB. Penggerebekan itu dilakukan personel Polda Kepri dan Brimob Polda Kepri.
Saat digerebek, 1 unit sedan merah yang diduga sebagai mobil pelansir BBM solar keluar dari gudang. Polisi yang menggerebek pun mengejar dan menembak kendaraan itu. Sekitar pukul 21.30, anggota Polda dan Brimob keluar dari gudang itu. Di saat bersamaan, personel Yonif 134/TS, Prada Ari Krisbianto dan Pratu Hari Sulistyo melintas disana. Keduanya disebutkan tengah menuju ke kediamannya. “Karena tidak bisa ditampung di Batalyon, sehabis apel Minggu malam, sebagian anggota Yonif 134/TS ada yang pulang ke rumahnya atau kontrakan,” jelasnya.
Prada Ari Krisbianto dan Pratu Hari Sulistyo berhenti di dekat kerumunan itu. “Melihat kerumunan, anggota berhenti dan bertanya, ada apa? Cekcok terjadi yang menyebabkan dua orang luka tembak,” katanya.
Penembakan itu pun terdengar ke teman personel Yonif 134/TS. Praka Eka Basri singgah di depan Mako Brimob Polda Kepri dan mempertanyakan penembakan itu. Keributan kembali terjadi. Eka Basri dinyatakan dikeroyok di sana.
Praka Eko Saputra yang mendapat telepon dari kawannya, juga datang ke Mako Brimob Polda Kepri. Di sana dia langsung ditembak. Selanjutnya, Pratu KS Marpaung, anggota provos Yonif 134/TS, yang mendapatkan laporan ada anggota batalyon mengalami lakalantas di depan Mako Brimob Polda Riau juga datang ke lokasi itu.
Dia mendapati Praka Eka Basri sudah berdarah di bagian kepala karena dipukul dengan gitar. Meski sudah diberitahu statusnya, prajurit ini tetap digelandang ke dalam Mako Brimob. Belakangan dia juga mengalami luka tembak.
Sekitar pukul 22.45 WIB, Eka Basri dilepas dari Mako Brimob Polda Kepri. Dia dilarikan ke RS Fatimah Trembesi, Batu Aji, Batam. Tiga rekannya juga mendapat perawatan di sana.
Kejadian ini membuat sejumlah personel Yonif 134/TS berkumpul di sekitar Mako Brimob Polda Kepri. Mereka berhasil ditenangkan dan Yonid 134/TS sekitar pukul 23.00 WIB. “Saya sudah perintahkan komandan batalyon mengapelkan semua di lapangan. Dari tadi malam semua anggota di lapangan itu. Dijaga provost,” sebutnya.
Untuk menghindari bentrok lanjutan, saat ini petinggi dari kedua instansi telah menggelar koordinasi dan memerintahkan jajaran mereka untuk saling menahan diri. [KM-03]