USAID PRIORITAS Fasilitasi Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru dan Dosen

Musrian (berdiri), guru SDN Kalibanteng Kidul 01, Semarang, mempresentasikan hasil PTK-nya dengan Petra Kristi Mulyani, dosen Universitas Negeri Semarang (kanan).

MEDAN, KabarMedan.com | USAID PRIORITAS memfasilitasi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) antara guru dengan dosen LPTK (Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan). PTK merupakan penelitian yang ditujukan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran di kelas. Dalam penelitian ini, guru dan dosen bekerjasama mencari metode terbaik agar siswa berhasil dalam pembelajaran. Hasil penelitian nantinya ditulis menjadi  karya ilmiah.

“Saat ini kami memfasilitasi lokakarya nasional PTK yang diikuti 32 guru dan 32 dosen dari tujuh propinsi mitra di Indonesia. Dari Sumatera Utara kami mengirim 8 dosen dan 8 guru untuk mengikuti lokakarya selama tiga hari di Hotel Atlit Century, Jakarta,” kata Koordinator Propinsi USAID PRIORITAS Sumatera Utara, Agus Marwan, di Medan, Kamis (25/6/2015).

Agus mengatakan penulisan karya ilmiah merupakan syarat wajib bagi guru dalam jabatan profesi. Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan dan RB) Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

“Peraturan ini menjelaskan penulisan karya ilmiah adalah syarat wajib dari unsur dan sub-unsur kegiatan guru yang dinilai angka kreditnya. Adapun penulisan karya ilmiah sebagai bagian dari kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan profesi guru pada jenis publikasi ilmiah,” tambahnya.

Baca Juga:  Terdakwa Kasus Kredit Macet Titipkan Rp150 Juta ke Kejari Sergai

Prof Dr Hari Amirullah, perwakilan Pusbangprodik Ditjen GTK Kemendikbud mengatakan per 1 Januari 2013 sudah diberlakukan Permenpan dan RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang jabatan fungsional guru dan angka kreditnya. Guru mulai golongan kepangkatan III/a, untuk naik pangkat harus melakukan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB), yang salah satu kegiatannya melakukan PTK.

“Lokakarya Kajian dan Penyusunan Laporan Pendidikan Tindakan Kelas sangat membantu guru untuk menghasilkan laporan penelitian yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas dan dapat diajukan untuk kenaikan pangkat guru,” ungkap Hari.

Penasehat Pembelajaran USAID Prioritas, Lynne Hill, berharap kolaborasi dosen dan guru dalam PTK dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang bermanfaat untuk keduanya.

“Dosen melakukan PTK untuk publikasi ilmiah dan membantu peningkatan mutu pembelajaran di kelas sebagai pengalaman nyata untuk bahan perkuliahan. Sedangkan, guru melakukan PTK sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas dan meningkatkan profesionalismenya,” ujarnya.

Baca Juga:  Terdakwa Kasus Kredit Macet Titipkan Rp150 Juta ke Kejari Sergai

Sedangkan Ajar Budi Kuncoro, Koordinator Ahli Pengembangan LPTK dan Pemangku Kepentingan USAID PRIORITAS, mengatakan dosen dan guru berfokus pada penerapan literasi, matematika, dan IPA di SD/MI dan SMP/MTs.

”Kami berharap dosen dapat memperkuat guru dalam menerapkan teori pembelajaran yang relevan untuk menyelesaikan masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru,” tukasnya.

 Di sisi lain, para dosen di perguruan tinggi telah banyak mengkaji banyak teori yang dapat membantu menemukan solusi atas masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi guru. Atas dasar itulah USAID PRIORITAS, program kemitraan pemerintah Amerika dan pemerintah Indonesia, memfasilitasi kolaborasi dosen LPTK dan guru dari sekolah dan madrasah dalam melaksanakan PTK. [KM-01]

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.