Wagubsu Ajak Masyarakat Melayu Terus Berperan Aktif Dalam Pembangunan

Wagub Sumut Tengku Erry Nuradi berphoto bersama Kajati Sumut M Yusni, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin dan Pengurus MABMI yang akan berangkat ke tanah suci serta yang akan dilantik menjadi anggota dewan periode 2014-2019 dalam acara silaturrahmi dan Halal Bil Halal yang berlangsung di Hotel Madani Medan, Rabu (27/8/2014) malam.

KABAR MEDAN | Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Ir H Tengku Erry Nuradi M.si mengajak masyarakat Melayu untuk terus berperan aktif dalam menyumbangkan gagasan, ide dan pemikiran cemerlang dalam pembangunan Sumut yang lebih baik dan berdaya saing.

Ajakan itu disebutkan Wagub Sumut Tengku Erry Nuradi saat menghadiri Halal Bil Halal, sekaligus acara tepungtawar jamaah calon haji dan anggota DPRD dari Pengurus Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI). Acara yang digagas MAMBI Kota Medan ini berlangsung penuh kekeluargaan di Hotel Madani, Jl. Sisingamangaraja Medan, Rabu (27/8/2014) malam.

Hadir sejumlah tokoh Melayu seperti Johar Arifin Husein, Kajatisu M Yusni yang didaulat sebagai warga kehormatan Melayu, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, Ketua MUI Medan HM Hatta, Sekretaris MABMI Sumut Wan Syaiffuddin, Ketua DPRD Medan Amiruddin, Ketua MABMI Medan Syafwan Khayat, sejumlah ulama dan tokoh masyarakat Melayu lainnya.

Dalam kesempatan tersebut Erry Nuradi menyatakan apresiasinya kepada MABMI Kota Medan yang nilai aktif dalam menggagas kegiatan positif diantaranya Program Pembinaan Kaum Perempuan dan sejumlah kegiatan lainnya.

“Saya bangga MABMI Kota Medan yang telah banyak menggelar kegiatan-kegiatan yang membanggakan bagi masyarakat Melayu. Semoga MABMI Kota Medan terus mengembangkan, meningkatkan dan terus melestarikan kegiatannya. Untuk itu, saya berharap agar masyarakat Melayu dimanapun berada untuk terus saling bahu membahu dan menjaga kebersamaan,” puji Erry.

Erry menjelaskan, berdasarkan statistik, populasi masyarakat Melayu di Sumut hanya mencapai 8 persen. Kendati relative sedikit, Erry mengajak masyarakat Melayu untuk bersyukur karena sejumlah tokoh Melayu merupakan pemangku kebijakan dan dipercaya menjadi pemimpin masyarakat.

“Mari terus menempa diri. Bekali dengan berbagai keahlian agar mampu bersaing dalam era globalisasi. Jangan menjadi penonton. Terlibatlah dalam berbagai bidang. Berikan sumbangan ide, pemikiran dan gagasan untuk kemajuan bangsa dan negara, dimanapun saat ini kita berada,” ujar Erry.

Erry juga mengingatkan agar etnis Melayu harus terus menjaga kekompakan. Jangan sampai terpecah, karena  masyarakat Melayu sudah lelah dipecah-belah pada zaman penjajahan Kolonial Belanda.

“Satu kehancuran. Kebersamaan adalah kekuatan. Maka dari itu, masyarakat Melayu agar menjaga kebersamaan. Jangan terputus kebersamaan itu sampai akhir hayat,” pesan Erry.

Sementara Walikota Medan, Dzulmi Eldin mengatakan, sebagai masyarakat pejuang yang militant, etnis Melayu harus mengambil peran masing-masing dalam mengisi pembangunan. MABMI sebagai salah satu lembaga yang menaungi masyarakat Melayu layaknya terus memaksimalkan program pembinaan dan pengkaderan secara berkesinambungan. Selain itu, masyarakat Melayu harus terus berkreativitas, baik dalam memperjuangkan harkat dan martabat hidup keluarga mapun dalam upaya membangun daerah, bangsa dan negara.

“Hal yang tidak boleh dilupakan oleh MABMI adalah pentingnya pengkaderan generasi muda Melayu. Kita tidak boleh tinggal diam atau membiarkan masyarakat Melayu dalam ketertinggalan. Pembekalan akan berbagai keahlian mutlak diperlukan,” sebut Eldin.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua MABMI Kota Medan AKBP Drs Syafwan Hayat SH MHum menyatakan rasa bangga dan bahagia karena pada malam silaturahmi tersebut dihadiri sejumlah tokoh Melayu.

“Sebagai lembaga Melayu, MABMI Kota Medan akan terus melakukan pembinaan seperti yang diharapkan Pak Wakil Gubernur dan Pak Wali Kota. Kami juga akan terus melakukan inovasi  dalam Program Pemberdyaan Kaum Perempuan MABMI,” sebut Syafwan.

Syafwan menjelaskan, sejumlah kegiatan dalam Program Pemberdayaan Kaum Perempuan MABMI diantaranya tenun kain songket, membuat pernak-pernik, tempat tisu, tepak dan lain sebagainya.

“Program ini selain padat karya, sekaligus dapat menambah sumber pendapatan keluarga”, ujar Syafwan.  [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.