Wagubsu : Dengan Agama Hidup Akan Menjadi Terarah

KABAR MEDAN | Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Ir H Tengku Erry Nuradi M.Si menekankan tiga prinsif kepada ribuan jamaan Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) sebagai panduan hidup dalam hamonisasi berbangsa dan bernegara. Tiga prinsif tersebut adalah dengan mengedepankan ilmu, membangun kesenian dan meyakini agama sebagai penerang hidup.

Hal itu disampaikan Wagub Sumut Tengku Erry Nuradi saat menghadiri Perayaan Jubelium 50 Tahun GKPI yang digelar di tapak pembangunan GKPI Centre di Desa Rambung Merah, Pasar Batu, Kecamatan Siantar, Simalungun, Minggu (31/8/2014).

Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Binmas Kristen Kementerian Agama, Bishop GKPI Pdt. Patut Sipahutar, sejumlah pimpinan gereja, pendeta, tokoh GKPI, Walikota Pematang Siantar Hulman Sitorus SE, Bupati Simalungun JR. Saragih, Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan, Bupati Samosir Mangindar Simbolon, Wakil Bupati Humbang Hasundutan Drs. Marganti Simanullang dan sedikitnya 10 ribu jamaah GKPI dari berbagai daerah.

Dalam kesempatan itu, Erry menyatakan, mengapa harus menanamkan tiga hal penting yakni ilmu, seni dan agama dalam keseharian. Ilmu akan membawa memudahkan kita dalam menjalani hidup. Kemudian Seni akan membuat hidup menjadi indah dan berwarna dan agama akan membuat hidup menjadi terarah.

“Tanpa adanya agama dan keyakinan kepada Sang Pendipta, maka hidup rumit dan tak tentu arah. Agama memiliki peranan penting dalam kehidupan setiap manusia,” sebut Erry.

Erry juga menyatakan apresiasinya kepada jamaat GKPI yang mengingat sejarah berdirinya GKPI 50 tahun lalu. Momentun Perayaan Jubelium 50 Tahun GKPI merupakan bukti bahwa jamaat menghargai jerih payah pendahulu yang telah mendeklarasikan GKPI pada 30 Agustus 1964 lalu.

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengingat akan sejarah. Tanpa orang sebelum kita, belum tentu kita akan menjadi kokoh seperti saat ini. Moment Perayaan Jubelium 50 ini adalah momen membangun soidaritas, kasih dan sayang serta kebersamaan sesama umat manusia,” ujar Erry.

Erry berharap, GKPI Centre yang akan dibangun nantinya, menjadi wadah berkumpul dalam upaya pembinaan jamaat, baik bidang keagamaan, sosial kemanusiaan demi melayani umat.

“Dengan adanya GKPI Centre nantinya, peran dalam melayani jamaat dan masyarakat harus lebih ditingkatkan lagi. Begitu juga kepada pelaku firman tuhan harus lebih berperan ditengah masyarakat,” harap Erry.

Selain itu, Erry juga berharap, GKPI Centre nantinya akan menjadi pendorong dalam membangkitkan semangat, terutama meningkatkan harmonisasi antar sesama jamaat demi mengeratkan kesatuan dan persatuan antara pemeluk agama.

Dalam sambutannya, Erry juga menyatakan apresiasinya atas program penanaman pohon yang digelar Panitia Perayaan Jubelium 50 Tahun GKPI di lingkungan GKPI Centre.

“Program penanaan pohon adalah kegiatan yang lajim dilakukan. Tetapi GKPI memberikan tanggungjawab kepada orang yang menanam pohon untuk terus merawat pohon hingga besar. Ini merupakan program peduli lingkungan yang disandingkan dengan sisi religius,” ujar Erry.

Sementara Ketua Panitia Perayaan Jubelium 50 GKPI, Chandra Panggabean mengatakan, Perayaan Jubelium 50 Tahun GKPI merupakan kegiatan mengenang sejarah berdirinya GKPI yang dideklarasikan pada 50 tahun lalu di rumah keluarga DR. Luhut Lumbangtobing Inang Boru Simorangkir, Jl. Simarekono no 6, Pematang Siantar.

“Mengenang sejarah deklarasi GKPI kali ini mengambil tema Tuhan Baik Kepada Semua Orang. Sesuai dengan Mazmur ayat 145. Semoga Ibadah Raya ini memberi pencerahan kepada kita semua,” ujar Candra.

Menurut Chandra, Perayaan Jubelium 50 Tahun GKPI dirangkai dengan sejumlah kegiatan lain seperti festival paduan suara dan vocal group dengan peserta GKPI seluruh Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Wagub Sumut Tengku Erry juga menandatangani prasasti pendirian GKPI Centre, usai Bupati Simalungun JR Saragih menyerahkan secara simbolik Surat Ijin pembangunan GKPI Centre kepada panitia. [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.