LABUHAN BATU, KabarMedan.com | Wakil Gubernur Sumatera Utara, Ir H Tengku Erry Nuradi MSi, mengharapkan pesantren menjadi motor penggerak dalam upaya mengembangkan ekonomi syariah di Sumut.
Harapan itu disampaikan Tengku Erry Nuradi dihadapan ratusan santri dan wali santri dalam acara wisuda sekaligus syukuran Yayasan Pesantren Modern Daarul Muhsinin, Desa Tanjung Siram, Dusun Janji Manahan Kawat, Labuhan Batu, Sabtu (13/6/2015).
Hadir dalam acara itu Ketua Pembina Yayasan Pesantren Daarul Muhsinin Dr HM Umar Syadat Hasibuan MSi, pengurus dan tenaga pengajar, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Labuhan Batu Drs Syarimpunan Ritonga, perwakilan Kementerian Agama (Kemenag) Labuhan Batu Drs Nazaruddin Siregar, perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX Sumut Aceh, S Harahap dan Siti Masniaty Nasution, perwakilan Kapolres Labuhan Batu dan Kodim, tokoh masyarakat Labuhan Batu Tutur Parapat serta undangan lainnya.
Pesantren, sebut Erry, tidak hanya sebagai lembaga pendidikan yang memiliki tanggungjawab mencetak generasi muda penerus bangsa yang memiliki kecerdasan intelektual, emosional dan mampu membentuk kecerdasan iman, tetapi juga sebagai lembaga strategis dalam pengembangan ekonomi syariah.
“Pesantren juga efektif menjadi laboratorium dalam menelurkan konsep ekonomi syariah. Boleh saja dimulai dengan membangun koperasi syariah dilingkungan sekolah. Hampir sebagian bidang usaha dapat menggunakan metode syariah,” sebut Erry.
Erry yang juga selaku Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sumut ini juga berharap penguatan ekonomi syariah dilingkungan pesantren dapat menciptakan ketahanan dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan diberlakukan akhir Desember 2015.
“Tentu pembangunan ekonomi dengan pola syariah saja tidak cukup dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Para santri juga harus membekali diri dengan berbagai keahlian berbagai hal, agar mampu bersaing dalam pasar bebas era MEA nantinya,” ujar Erry.
Pesantren yang membekali santri dengan kecerdasan akhlak, menguatan karakter dan jati diri, iman dan taqwa juga salah satu modal dalam memenangkan persaingan ekonomi bebas. Apalagi para santri mampu memnciptakan berbagai Teknologi Tepat Guna (TTG), terutama alat pengolahan hasil pertanian dan kelautan.
“Era MEA nantinya, kita tidak lagi berkompetisi dengan kabupaten atau provinsi lain, tetapi dengan tenaga ahli dan teknologi dari luar, terutama negara ASEAN. Kita harus mampu menciptakan produk berkualitas dengan harga bersaing. Tetapi diatas semua itu, mari kita cintai produk dalam negeri,” imbau Erry.
Sementara Ketua Pembina Yayasan Pesantren Daarul Muhsinin, Dr HM Umar Syadat Hasibuan mengatakan, santri yang menjalani wisuda angkatan XXI tercatat sebanyak 175 orang, 81 diantaranya tingkat Aliyah, 8 santri SMK dan 86 lainnya santri tingkat Tsanawiyah.
“Pihak yayasan berharap, para santri yang telah di wisuda, terus meningkatkan wawasan dengan Ilmu Pengetahuan dan teknologi yang memiliki iman dan taqwa. Paduan Iptek dan Imtaq akan melahirkan calon pemimpin dan teknokrat yang diharapkan dapat mengharumkan nama bangsa suatu saat kelak,” harap Umar.
Umar juga mengatakan, Pesantren Modern Daarul Muhsinin tidak hanya membekali para santrinya ilmu dunia, tetapi juga membekali dengan ilmu akhirat dengan program khusus hafalan alquran (hafidz).
“Saat ini telah ada sedikitnya 30 santri putera dan puteri yang menekuni hafidz quran. Mereka mendapat sejumlah fasilitas pendukung, termasuk asrama puteri bagi satri hafiz quran,” jelas Umar.
Metode pengajaran di Pesantren Modern Daarul Muhsinin menerapkan metode Pesantren Gontor yang dipadu dengan SKB 3 Menteri.
“Saat ini jumlah santri tercatat lebih dari 1.000 orang dari berbagai daerah, termasuk Riau dan Sumatera Barat. Pihak yayasan memberikan asrama secara gratis kepada para santri dengan biaya pendidikan murah. Ini bentuk keperdulian dan rasa tanggung jawab dalam mencerdaskan anak bangsa,” sebut Umar.
Dalam kesempatan yang sama, Umar juga berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labuhan Batu memberikan perhatian terhadap sarana dan prasarana jalan menuju pesantren yang didirikan Buya HM Husni Thamrin Hasibuan pada tahun 1990 tersebut.
“Jalan dari Kota Sigambal menuju pesantren, sebagian masih sangat memprihatinkan. Kami berharap pemerintah mendukung dengan adanya sarana jalan yang memadai,” harap Umar.
Sementara perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX Sumut-Aceh, Siti Masniaty Nasution mengatakan, pihaknya sedang menjajaki kemungkinan kerjasama dengan Pesantren Modern Daarul Muhsinin dalam bidang pengembangan ekonomi syariah.
“Kami masih menjajaki kerjasama dengan pihak pesantren dalam mengembangkan ekonomi syariah,” ujar Masniaty. [KM-01]