Waspadai Ancaman Kenaikan Harga Beras Setelah Sejumlah Bahan Pangan Lainnya

Ist

MEDAN, KabarMedan.com | Setelah kenaikan sejumlah bahan pangan di masyarakat, ada satu komoditas yang perlu diwaspadai. Komoditas pangan utama masyarakat adalah beras.

Hal ini dikatakan Pengamat Ekonomi Sumatera Utara, Gunawan Benjamin, Selasa (14/6/2022).

Menurut Gunawan, sejauh ini harga beras di tingkat konsumen masih bertahan (tidak berfluktuasi). Berdasarkan pantauan PIHPS di wilayah DKI Jakarta, harga beras terpantau berada dalam rentang Rp11.300 hingga Rp16.100 per kg.

Sementara di sejumlah wilayah lain khususnya Sumut, harga beras berada di rentang Rp9.800 hingga Rp12.300 per kg nya.

Harga beras nyaris tak bergerak dalam beberapa bulan terakhir. Padahal harga beras dunia sudah mengalami kenaikan dalam satu tahun terakhir. Dari kisaran $12 per 100 pounds, menjadi $16.3 per 100 pounds.

Baca Juga:  Polres Sergai Gelar Penyuluhan Hukum di Desa Pekan Sialang Buah

Harga beras dunia sudah naik sekitar 35%-an. Kalau dirupiahkan, maka harga beras dunia itu berada di kisaran Rp5.400-an per kg nya, dengan asumsi kurs mata uang Rupiah terhadap US Dolar di Rp14.600.

“Tren kenaikan harga beras dunia itu konsisten dalam setahun terakhir. Tetapi berdasarkan hasil pengamatan saya selama setahun berjalan (2022) baru terjadi satu atau dua kali kenaikan harga beras serentak,” jelas Gunawan Benjamin.

Gunawan memaparkan, kenaikan harga beras selama setahun berjalan itu tidak banyak, hanya berkisar 3 hingga 7 persen.

“Memang harga beras nasional kita jauh lebih mahal dibandingkan dengan harga beras dunia. Karena pasokan beras kita lebih mengandalkan produksi dari petani lokal. Namun konsumsi dan produksi yang kerap tidak beriringan bisa memicu terjadinya lonjakan harga,” paparnya.

Baca Juga:  Tak Butuh Waktu Lama, Polisi Tangkap Suami Tikam Isteri Saat Live Facebook

Beras merupakan bahan makanan pokok yang kalau harganya naik bisa memicu terjadinya tekanan inflasi tinggi.

Meskipun kenaikan harga beras global saat ini tidak begitu berpengaruh terhadap harga beras lokal.

“Namun, kita harus memastikan bahwa stok beras hasil produksi petani kita memang benar-benar cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia,” terang Gunawan.

Dengan segala kebijakan proteksi di banyak negara, ditambah dengan kenaikan pada sumber bahan pangan pokok lainnya seperti gandum, bisa memicu terjadinya peralihan konsumsi atau substitusi ke bahan pangan pokok seperti beras. [KM-07]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.