
MEDAN, KabarMedan | Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO) Sumatera Utara (Sumut) menggelar pameran pariwisata dengan nama ASTINDO Travel Fair (ATF) 2025 yang akan dilaksanakan pada 30 Oktober hingga 2 November 2025.
Pameran yang akan digelar di Mall Center Point Medan ini akan diikuti oleh 17 pelaku pariwisata (travel agent), 9 rumah sakit dari Malaysia yang tergabung dalam Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) serta berbagai peserta lainnya seperti cruise line, klinik kecantikan serta food & beverage (F&B) brand.
Ketua ATF, Christian Salim mengatakan ATF 2025 merupakan bentuk komitmen ASTINDO dalam mendukung pertumbuhan industri pariwisata, baik dalam negeri maupun internasional. Setiap tahunnya, ATF menjadi wadah strategis bagi para pelaku usaha pariwisata untuk memperkenalkan dan memasarkan produk unggulan mereka secara langsung kepada masyarakat.
Dalam konferensi pers ATF 2025, Christian Salim didampingi oleh Ketua ASTEX (ASTINDO Sumut Travel Exchange),
Nawan Syahputra, Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan, M Odi Anggia Batubara, Konsul Pelancongan Malaysia Tourism Board, Puan Rosalina Abdul Rahim dan Direktur Marketing MHTC Indonesia, Rahmatullah Baragau.
Menurut Christian Salim, ASTINDO Travel Fair merupakan event tahunan yang sudah empat kali digelar. Tahun ini pihaknya menargetkan angka yang cukup besar dalam pelaksanaan ATF 2025. “Kami menargetkan pameran ASTINDO Travel Fair 2025 berlangsung dan dapat menghasilkan transaksi antara Rp7 miliar hingga Rp10 miliar,” ungkapnya.
Christian Salim juga mengatakan, melalui penyelenggaraan ATF 2025, ASTINDO berusaha merangkul seluruh pelaku industri pariwisata, mulai dari agen perjalanan, hotel, maskapai penerbangan, destinasi wisata hingga sektor lainnya untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan penjualan produk dan layanan wisata terbaik mereka.
Tak hanya itu, ATF 2025 juga akan menjadi ajang branding dan promosi bagi perusahaan peserta agar semakin dikenal oleh publik luas serta memperkuat kolaborasi antar pelaku industri, khususnya di bidang kepariwisataan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan, M Odi Anggia Batubara mengaku pihaknya menyambut positif atas pelaksanaan ATF 2025. Ia berharap ASTINDO dapat mempromosikan Kota Medan kepada para pelaku usaha pariwisata mancanegara agar masyarakatnya mau datang ke Sumut, khususnya Kota Medan.

M Odi Anggia Batubara juga mengungkapkan, dalam kesempatan itu pihaknya akan melakukan soft launching calendar event pariwisata Kota Medan 2026 dalam rangka mengajak para pelaku wisata membawa turis mancanegara ke Kota Medan.
Konsul Pelancongan Malaysia Tourism Board, Puan Rosalina Abdul Rahim mengungkapkan ATF 2025 adalah sarana bagi Malaysia untuk mempromosikan berbagai objek pariwisata menarik di negaranya untuk dikunjungi. Hal ini sejalan dengan promosi Visit Malaysia 2026 yang mengusung tema “Malaysia a Sustainable Destination & Rich in Culture”.
“Partisipasi Tourism Malaysia dalam ASTINDO Travel Fair 2025 ini merupakan wujud komitmen Tourism Malaysia dalam mendukung kegiatan promosi oleh para pelaku industri pariwisata di pulau Sumatera, khususnya Kota Medan,” katanya.
Di samping itu, ia juga menuturkan bahwa Visit Malaysia 2026 bukan hanya sekadar kempen. Namun, hal itu sejalan dengan upaya Malaysia dalam membangun destinasi lestari atau berkelanjutan yang kaya dengan budaya, menjadi elemen penting dalam menarik pelancong berpendapatan tinggi dan memperkukuh daya saing sebagai antara destinasi pilihan utama di peringkat antar bangsa.
Sedangkan dalam ATF 2025, bersama para partner agent Tourism Malaysia menawarkan berbagai paket menarik ke destinasi yang belum banyak dikenal oleh masyarakat di Sumatera Utara yaitu Ipoh, Cameron Highland, Melaka dan sebagainya. Selain itu, di ATF 2025 ini juga Tourism Malaysia menggandeng Almeerah Plaza Tour untuk memberikan paket umroh Stop-Over Kuala Lumpur dan Paket Wisata Halal (Islamic Tourism). Tak hanya paket liburan, Tourism Malaysia Medan juga menggandeng institusi pendidikan (education consultant) untuk berbagi informasi mengenai universitas-universitas terbaik di Malaysia.
Ketua ASTEX, Nawan Syahputra juga mengungkapkan bahwa pada tanggal 2 sampai 6 November 2025 juga akan digelar pertemuan bisnis antara pelaku pariwisata yang tergabung dalam DPD ASTINDO Sumut yaitu sebanyak 119 pelaku pariwista dari berbagai negara di antaranya China, Malaysia dan Australia.
“Kita akan memperkenalkan berbagai objek wisata di Sumut kepada pelaku pariwisata mancanegara. Kita juga akan mengajak mereka mengunjungi berbagai objek wisata tersebut. Harapannya, para pelaku wisata mancanegara ini dapat mempromosikan objek pariwisata kita kepada masyarakat di masing-masing negara mereka dan mengajak masyarakatnya untuk berwisata ke Sumatera Utara,” paparnya.
Diketahui, di tahun 2024 Malaysia telah mencatatkan 38 juta pelawat asing dan Indonesia merupakan pasar wisatawan terbesar kedua ke Malaysia setelah Singapura, dengan 4,1 juta kunjungan pelawat asing. Sementara itu, dari bulan Januari hingga Agustus 2025, Malaysia telah mencatatkan sebanyak 28.2 juta pelawat asing meningkat 14.5%, dengan rekod kedatangan wisatawan dari Indonesia seramai 2.9 juta meningkat 6.8% dibanding periode yang sama.
Tourism Malaysia Medan optimis bahwa jumlah kunjungan wisatawan Indonesia ke Malaysia akan terus meningkat, memandangkan pasaran Sumatera menawarkan lebih daripada 200 penerbangan langsung setiap minggu ke Malaysia dari bandar-bandar seperti Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Padang, Palembang dan Batam, serta kemudahan feri dari Asahan, Dumai dan Batam yang beroperasi hampir 290 kali seminggu. [KM-07]













