Bocah Perempuan di Medan Jadi Korban Trafficking dan Eksploitasi Hingga Terjangkit Virus HIV/AIDS

Ilustrasi.

MEDAN, KabarMedan.com | Seorang bocah perempuan di Kota Medan sebut saja Mawar (12) menjadi korban pemerkosaan dan eksploitasi seksual hingga terjangkit virus HIV/AIDS.

Peristiwa yang dialami korban, diduga dilakukan oleh orang dekatnya. Mirisnya lagi, korban juga jadi korban trafficking untuk memenuhi hasrat pria hidung belang.

David Andreas selaku pendamping korban menyebutkan, dugaan perdagangan anak di bawah umur tersebut telah dilaporkan ke Polrestabes Medan dengan nomor laporan polisi No:STTLP/2716/VIII/2022/SPKT/Polrestabes Medan tertanggal 29 Agustus 2022.

“Korban diduga menjadi korban perdagangan anak di bawah yang dilakukan oleh orang terdekat keluarganya,” ujarnya, Rabu (14/9/2022).

Dijelaskan David, selama mengadvokasi kasus tersebut, pihaknya mengetahui bahwa korban telah dijual kepada lelaki hidung belang sejak umur 7 tahun dan saat ini korban berusia 12 tahun.

“Awalnya, korban menjalani pemeriksaan medis namun hasilnya diketahui korban tidak menderita sakit sehingga dokter curiga. Selanjutnya saat dilakukan pemeriksaan endorse dan periksa darah, korban diketahui menderita HIV,” sebutnya.

Dari pengakuan korban, tambah David, korban telah beberapa kali dipaksa melayani lelaki dewasa sedangkan uang hasil dugaan prostitusi tidak diterima oleh korban namun diambil oleh orang lain yang masih memiliki hubungan dekat dengan korban.

“Kami berharap terduga pelaku eksploitasi anak ini segera diusut hingga tuntas,” harapnya.

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Medan, AKP Madianta Ginting, mengaku telah menerima laporan kasus bocah perempuan di Medan menjadi korban pemerkosaan dan eksploitasi hingga terjangkiti virus HIV/AIDS.

AKP Madianta Ginting mengatakan, pihaknya sedang melakukan penyelidikan terkait dengan kasus ini.

“Laporannya sedang kita selidiki,” ujarnya singkat. [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.