MEDAN, KabarMedan.com | Jangan anggap sepele mengenai stroke. Sekali serangan jika tidak ada penanganan secara cepat dan tepat maka pasien akan berisiko mengalami cacat permanen hingga kematian.
Karena hal tersebut, sangat penting bagi kita untuk mencegah kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko stroke.
Stroke merupakan penyakit yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah di bagian otak dan dapat terjadi karena penyumbatan pembuluh darah ataupun dikarenakan pembuluh darah yang pecah akibat tekanan darah yang cukup tinggi.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) 80 persen stroke dapat dicegah melalui sejumlah kebiasaan. Menghindari kebiasaan yang tidak sehat merupakan salah satu cara yang mudah dan efektif untuk memulainya.
Berikut 5 kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko stroke:
- Kurang gerak
Menurut pernyataan CDC, aktivitas fisik yang kurang dapat menyebabkan peningkatkan risiko penyakit stroke. Para ahli mengatakan bahwa untuk mengurangi risiko stroke dan masalah kesehatan lainnya, mereka menganjurkan agar melakukan sekurangnya 150 menit aktivitas yang intensitas sedang ataupun 75 menit untuk aktivitas yang berat di setiap minggunya.
Untuk contoh aktivitas sedang seperti jalan cepat, berkebun, bersepeda, dan menari. Sedangkan untuk aktivitas yang berat antara lain berlari, berenang, dan mendayung.
- Minum terlalu banyak alkohol
Mengonsumsi terlalu banyak alkohol juga dapat berpotensi mengeraskan arteri dan dapat berkontribusi terhadap serangan jantung hingga stroke. Karenanya, hal ini akan  meningkatkan tekanan darah dan risiko stroke. Para ahli merekomendasikan untuk meminum alkohol dengan jumlah yang sedang saja, tidak boleh lebih dari satu gelas sehari untuk wanita dan dua gelas sehari untuk pria, atau lebih baik tidak sama sekali.
- Makan tidak sehat
Menurut CDC, pola makan yang memiliki kandungan tinggi lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol sudah dikaitkan dengan risiko stroke dan penyakit jantung. Selain itu, pola makan yang mengandung natrium terlalu tinggi akan menyebabkan meningkatnya tekanan darah yang merupakan faktor utama peningkatan risiko stroke.
- Merokok
Asap tembakau yang masuk ke dalam tubuh mengandung ribuan racun. Setelah terhirup, itu dapat merusak jantung dan dinding arteri, hal itulah yang menyebabkan tingginya risiko stroke.
CDC mengatakan bahwa nikotin yang terkandung di dalam rokok dapat meningkatkan tekanan darah, dan zat karbon monoksida dari asap rokok akan mengurangi jumlah oksigen yang dibawa ke darah.
- Obesitas
Obesitas merupakan BMI (Indeks masa tubuh) yang mencapai 30 ke atas. Itu dapat menjadi faktor utama dalam risiko diabetes dan tekanan darah yang tinggi, keduanya bisa meningkatkan risiko penyakit stroke.
Obesitas juga dikaitkan dengan kandungan kolesterol dan lemak dalam darah yang tinggi. Hal itu dapat mengeraskan arteri serta membuat penyakit kardiovaskular mungkin akan terjadi. [KM-102]