PKPA Fasilitasi Pembentukan Forum Anak Kecamatan di Tapteng

MEDAN, KabarMedan.com | Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) atas permintaan Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Perempuan (PMDP) Kabupaten Tapanuli Tengah melakukan sosialisasi hak partisipasi dan pembentukan forum anak di lima Kecamatan, yaitu Tapian Nauli, Pandan, Sarudik, Tukka, dan Badiri. Ke-5 Kecamatan itu akan menjadi program percontohan dalam upaya memberikan ruang partisipasi kepada anak melalui organisasi yang disebut forum anak.

Program nasional berupa Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) telah mendorong berbagai daerah melakukan perubahan dan perbaikan dalam upaya pemenuhan hak-hak anak. Program dan kebijakan Pemerintah yang bersentuhan dengan kesejahteraan anak harus direncanakan secara baik dengan melibatkan aspirasi kelompok anak di masing-masing daerah.

Masing-masing Kecamatan telah mempersiapkan anak sebanyak 30 orang dengan usia 11 – 18 tahun. Semua kelompok anak di lima Kecamatan mendapatkan paparan materi tentang hak partisipasi anak dan forum anak. Setelah mendapatkan pemahaman melalui pemaparan materi, kemudian tim PKPA dibantu dengan Forum Anak Horas Tapteng (FARASTA) memfasilitasi proses pembentukan forum anak Kecamatan dengan program kerja yang akan dilakukan.

“Forum anak harus bisa memicu prestasi anak-anak di tingkat Kecamatan menjadi lebih baik. Saya harap juga anak-anak lebih bisa menyaring informasi dan media sosial dengan bijak, karena melalui akses internet anak-anak dapat terpengaruh menjadi baik atau buruk,” ungkap Anita M Situmorang, selaku Kepala Badan PMDP Tapteng.

Yayasan PKPA sendiri mengirimkan empat fasilitator dalam membantu memaksimalkan kegiatan tersebut, diantaranya Keumala Dewi, Ismail Marzuki, Intan Dirjalaila dan Dizza Siti Soraya. Fasilitator berharap setelah dibentuknya forum anak di lima Kecamatan, anak-anak semakin mendapatkan ruang berpartisipasi dan dapat memberikan rekomendasi dalam setiap kebijakan dan program Kecamatan yang bersentuhan dengan anak. [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.