Plt Gubernur Sumut Ajak Investor Belgia Bangun Pabrik Cokelat di Sumut

MEDAN, KabarMedan.com | Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi, mengajak investor dan pengusaha Belgia membangun pabrik pengolahan cokelat di Sumut. Tawaran tersebut disampaikan Tengku Erry Nuradi saat menerima kunjungan Duta Besar Kerajaan Belgia untuk Indonesia, Patrick Hermann, Jumat (28/8/2015). 

Bersama Dubes Kerajaan Belgia, turut hadir General Manager Europalia Kristine de Mulder dan Kepala Kantor KBRI Indonesia di Brusel Riaz Saehu dan beberapa staf Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Wahyu Warsita dan Lucas.

Dalam kesempatan itu, Erry mengatakan Sumut kaya akan bahan baku cokelat. Selain itu, Sumut memiliki infrastruktur pendukung dalam pengembangan industry cokelat.

“Potensi lainnya adalah, Sumut juga menjadi pasar yang potensial,” sebut Erry.

Sumut juga menjadi pilihan utama untuk berinvestasi. Kini, Sumut sudah memiliki berbagai program pembangunan di bidang perekonomian, diantaranya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, yang siap menampung investor dengan dukungan akses transportasi kereta api dan pelabuhan laut Kuala Tanjung. 

Dengan membangun pabrik di Sumut, tentu sangat potensial untuk masuk ke pasar Asia Tenggara. Ada 600 juta penduduk Asia Tenggara termasuk diantaranya Indonesia yang jumlah penduduk 200 juta sebagai target pasar potensial. 

“Saya berharap dengan investor asal Belgia yang datang ke Sumut, untuk mengembangkan investasinya dengan membangun pabrik, yang otomatis bakal banyak menyerap tenaga kerja bagi masyarakat Sumut,” ujar Erry.

Baca Juga:  Sanggar Belajar Umi Yati Gelar Rangkaian Acara Meriahkan 1 Muharram 1446 Hijriah

Menanggapi hal itu, Dubes Kerajaan Belgia, Patrick Hermann mengakui, negaranya menggunakan bahan baku utama cokelat asal perkebunan Indonesia yang disumbang oleh Sumut. Bahkan dua perusahaan perkebunan asal Belgia yang sudah puluhan tahun beroperasi dan berdiri di Sumut adalah Socfindo dan Sipef.

“Olahan cokelat kami adalah yang terbaik di dunia. Biji cokelat tersebut berasal dari Sumut, Indonesia,” jelas Patrick.

Patrick menambahkan, bulan Maret 2016, pihaknya akan mengirim delegasi perdagangan dengan 300-400 partisipan ke Jakarta. “Jika memungkinkan beberapa investor terkait bisa diundang ke Sumut untuk melihat peluang yang ada,” katanya.

Undang Sumut Ke Eropa

Dalam kesempatan itu, Patrick Hermann menjelaskan, Belgia adalah kerajaan dengan jumlah penduduk berkisar 11 juta jiwa.

“Jumlah penduduk kami tidak lebih banyak dari Sumut. Meski populasi penduduk kecil, namun industrialisasi Belgia berjaya didunia,” tambah Patrick. 

Patrick juga mengajak Sumut menjadi salah satu Propinsi yang dilibatkan dalam Europalia tahun 2017, dimana Indonesia menjadi salah satu negara tamu. Europalia merupakan salah satu festival besar dua tahunan (Biennalle) di Eropa, yang telah diselenggarakan sejak tahun 1969 dengan mendedikasikan seni budaya satu negara dalam setiap festivalnya. 

Hingga tahun 2015 ini, Europalia International telah menyelenggarakan 25 Festival. Festival ini akan terselenggara selama 4 bulan, sejak Oktober 2017 hingga Januari 2018 yang direncanakan akan digelar di 75 kota di berbagai negara di Eropa.

Di ajang bergensi itu akan menampilkan berbagai disiplin artistik, yakni Heritage; menampilkan warisan budaya Indonesia, Contemporary; pertunjukan seni kontemporer para seniman Indonesia, Creation; menampilkan hasil kreasi baru karya para seniman Indonesia ketika mengikuti program ini, dan Exchange; kolaborasi seni yang dihasilkan secara bersama oleh seniman Indonesia dan Eropa.

Sebelumnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Anies Baswedan telah menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) dengan Chairman Europalia International, Count Jacobs De Hagen, dalam rangka penyelenggaraan Festival Europalia Indonesia. [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.