Poros Hijau Sumatera Utara Deklarasi Dukung Jokowi

MEDAN, KabarMedan.com | Isu lingkungan hidup menjadi salah satu perhatian pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo dan Ma’ruf Amin. Sudah banyak program-program maupun kebijakan berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup yang baik selama masa kepemimpinan Jokowi. Beranjak dari situ Poros Hijau Sumatera Utara mendeklarasikan dukungan kepada pasangan nomor urut 01 dalam pemilihan presiden yang tinggal beberapa hari ini.

Arimbi Hero Poetri, salah seorang deklarator mengatakannya, Sabtu malam (6/4/2019) kemarin di sebuah kafe di Jalan Dr. Mansyur, Medan. Dia mengakui bahwa pemilu sudah tinggal beberapa hari lagi dan harus diisi dengan terus bekerja. Tidak perlu percaya terhadap survey, kata dia, karena survey hanya perkiraan saja dan yang paling penting adalah hasil akhir.

Di sisa waktu itu pihaknya berupaya terus meyakinkan masyarakat bahwa Jokowi adalah yang terbaik dengan telah membuka peluang perlindungan lingkungan, sudah berhasil menekan angka kebakaran hutan, turut serta dalam penanaman mangrove, membuktikan bahwa calon petahana ini tidak hanya bicara dan sekedar memberi retorika.

Dijelaskannya, Poros Hijau melihat bahwa lingkungan hidup adalah persoalan yang tidak bisa ditawar lagi. Lingkungan hidup harus dikelola dengan baik, misalnya areal konservasi dan produksi harus dikelola sebagaimana mestinya. “Jadi perselingkungan atas nama lingkungan harus dikikis. Menang atau tidak menang Poros Hijau akan tetap di situ. Tapi akan lebih mudah kalau Jokowi menang. Kalau Jokowi sudah tidak jadi presiden, harusnya melahirkan pemimpin yang peduli lingkungan. Itu target Poros Hijau,” katanya.

Koordinator Poros Hijau Sumatera Utara, Ricky Panjaitan mengatakan, dengan keterbatasan waktu yang tinggal beberapa hari yang bisa dilakukan adalah menjumpai masyarakat secara langsung (door to door). Relawan di Poros Hijau bekerja untuk menciptakan bola salju, melakukan sosialisasi tentang program-program dan apa saja yang sudah dikerjakan oleh pemerintahan Jokowi. “Lebih kita perdalam manfaat nyata yang kita rasakan. Kita juga mengupayakan berjalannya alat peeraga kampanye (APK),” katanya.

Sebelum deklarasi, sejumlah aktivis lingkungan Sumatera Utara seperti Saurlin Siagian dan Job C. Purba memberikan pandangannya dalam diskusi bertema Satu Tujuan, Satu Tantangan, Satu Kehidupan untuk Lingkungan Hidup yang Lebih Baik. Saurlin berpendapat, secara personal dia khawatir kalau ada dipimpin oleh sosok yang punya riwayat buruk di masa lalu.

“Misalnya yang merasakan bagaimana era sebelum ’98, sangat mengetahuinya. Kita khawatir kalau itu terjadi lagi karena ada tren global pemimpin keras, seperti India dan Brazil,” katanya.

Indonesia, kata dia, memerlukan pemimpin yang memberi ruang pada demokrasi yang lebih baik. Kebijakan tentang berhutanan sosial dan tidak memberi tanah pada korporasi dan sertifikat tanah, adalah bentuk komitmen yang baik yang ditunjukkan oleh Jokowi. Hanya saja belum semasif yang diharapkan.

“Dan bagaimana kita menerjemahkan kebijakan itu pada gerakan kita di lapangan. Arena sudah ada, tapi belum maksimal dimanfaatkan atau masih malu-malu. Kesempatan masih ada, manfaatkan. Kalau bukan incumbent, saya khawatir kebijakan-kebijakan yang pro lingkungan bakal dianulir,” katanya.

Wibi, seorang penggiat lingkungan hidup yang fokus pada isu di wilayah pesisir mengatakan, kempimpinan Jokowi sudah banyak dirasakan oleh nelayan dan konservasi di wilayah pesisir. Menurutnya, belum ada pernah seorang presiden menanam mangrove, kecuali Jokowi. Dia mengajak untuk memberi sosialisasi kepada nelayan di pesisir timur mulai dari Danau Siomba hingga Paluh Kurau. “Saya punya dua kapal yang bisa dicat untuk 01,” katanya. [KM-05]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.