MEDAN, KabarMedan.com | Imunoterapi merupakan salah satu senjata yang ampuh dan unik dalam mengatasi kanker. Kemajuan dalam penelitian imunologi dan deteksi kanker sangat berpengaruh bagi imunoterapi modern untuk melawan kanker.
Dilansir dari CNN Health, Berikut sejumlah fakta tentang Imunoterapi:
- Imunoterapi menggunakan sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker
Sistem kekebalan tubuh kita sangat bertanggung jawab dalam melawan bakteri dan virus. Ketika ada sel kanker yang berkembang, sistem kekebalan dapat mendeteksi sel-sel abnormal dan kemudian memulai serangan. Namun, sel kanker dapat menyelinap melewati sistem kekebalan tubuh hingga bisa menghambatnya. Imunoterapi meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga bisa lebih mengenali dan melawan kanker secara efektif.
- Terdapat beberapa jenis imunoterapi
Imunoterapi terdiri dari banyak jenis zat biologis (bahan dari makhluk hidup). Terapi nonspesifik, seperti interferon dan interleukin. Protein tersebut dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara menyeluruh. Kemudian ada terapi khusus seperti antibodi monoklonal dan vaksin kanker. Antibodi monoklonal membantu mengidentifikasi sel untuk dihancurkan sedangkan vaksin kanker melatih sistem kekebalan tubuh untuk berekasi terhadap sel kanker.
- Imunoterapi bisa menggunakan bakteri dan virus tertentu untuk melawan kanker
Pada umumnya bakteri dan virus merupakan partikel jahat yang bisa menyebabkan infeksi dalam tubuh. Namun dalam hal ini dimungkinkan untuk menggunakan jenis tertentu dalam melawan kanker. Bakteri dengan nama pengobatan BCG yang merupakan pengobatan untuk kanker kandung kemih. Bakteri tersebut ditanam ke dalam kandung kemih yang kemudian merespon imun dan menyerang kanker. Demikian pula, virus yang dimodifikasi disuntikkan langsung ke tumor, itu disebut virus onkolitik. Cara kerjanya mereka akan membuat banyak salinan dari diri mereka dan akhirnya membuat sel kanker melepaskan protein yang menarik sistem kekebalan tubuh.
- Imunoterapi tidak semuanya dalam bentuk suntikan
Sebagian besar imunoterapi merupakan suntikan yang dialirkan dokter dari pembuluh darah ke dalam tumor. Namun, ada juga imunoterapi yang dilakukan melalui mulut atau dioleskan ke kulit dan itu tergantung pada jenis spesifik, kanker dan respon.
- Imunoterapi dapat menimbulkan efek samping
Seperti obat lainnya, imunoterapi juga menimbulkan efek samping. Untuk perawatan jenis suntikan, efek samping yang ditimbulkan terdapat di area suntikan, seperti rasa sakit, bengkak, kemerahan, gatal dan nyeri. Selain itu flu, demam, kedinginan, kelelahan juga bisa terjadi karena pengobatan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
- Imunoterapi dapat mengobati beberapa jenis kanker
Imunoterapi belum biasa dilakukan seperti halnya kemoterapi dan radiasi. Ini karena beberapa kanker meresponnya lebih baik daripada yang lain. Biasanya dokter menggunakan imunoterapi untuk mengobati kanker kandung kemih, kanker darah, kanker paru-paru, melanoma, dan kanker prostat. Kanker lain yang mungkin mendapat manfaat dari imunoterapi termasuk kanker payudara, kanker ginjal, dan kanker rahim.
- Peneliti terus mengembangkan imunoterapi baru
Para peneliti terus mempelajari imunoterapi untuk kanker. Mereka akan melihat penggunaan terapi untuk banyak kanker, seperti vaksin kanker untuk kanker pankreas. Mereka mengembangkan imunoterapi baru seperti transfer sel adopsi (ACT). ACT mengambil sel T, sejenis sel darah putih dari tubuh Anda dan mengisolasi yang paling aktif melawan kanker Anda. [KM-102]