[kabarmedan.com] Bila pusing mendera kala melirik tempat wisata tanpa macet, maka jawabnya ialah tempat kunjung yang berada di dalam kota. Dari beberapa pilihan , sila bertandang ke Gereja Graha Maria Annai Velangkanni, Medan. Walau disebut gereja, pimpinan tempat ini, Pastor James Bharataputra S.J, menyatakan graha tersebut terbuka bagi masyarakat umum.
Selain moda kendaraan pribadi, gedung gereja berasitektur kuil Hindu ini juga dapat diakses dengan angkutan umum dengan daerah tujuan Tanjung Sari. Tempat ini lebih jamak dikenal dengan tujuan Pajak Melati.
Setibanya di Annai Velangkani, jangan sungkan meminta pemandu dari suster yang mengabdi di gereja tersebut. Awali penjelajahan ke gedung mini yang memiliki air mancur. Konon, air mancur ini disebut memiliki nilai sakral karena mengalir setelah peletakan patung Annai Velangkanni.
Di dalam gedung (interior) gereja, terdapat ragam ornamen, lukisan, dan relief yang menjabarkan beberapa kisah-kisah dalam Alkitab. Perancangnya juga melengkapi karya tersebut keterangan tulisan dalam bahasa-bahasa: Indonesia, India, Mandarin dan Inggris. Namun, patut dicatat, tidak semua tatah karya tersebut dapat diabadikan dengan kamera para pengunjung.
Taman mini — yang dibangun untuk memperingati Paus Yohanes Paulus II — juga menjadi tempat idola para pengunjung. Tidak hanya meneduhkan hati, banyak juga yang memperbaharui foto profil Facebook/ Twitter mereka usai jeprat-jepret di taman ini. Usah khawatir mencari lahan parkir di areal graha yang luasnya sekira 8.000 meter persegi ini. Bahkan, bagi pengunjung yang berdomisili di tempat jauh tersedia penginapan khusus yang diberi nama Panti Betheni. Nama ini dicomot dari rumah Bunda Marian dan Lazarus tatkala Isa kerap melawat Palestina dahulu.