Di Yogyakarta, Zuckerberg “Main” Facebook di Pos Ronda

Pendiri Facebook Mark Zuckerberg berfoto bersama Antonius Sasongko, perintis Kampung Cyber RT 36 RW 9 Taman, Kelurahan Patehan, Kecamatan Panembahan Keraton Yogyakarta. FOTO: Antonius Sasongko.

KABAR MEDAN | Pendiri jejaring sosial populer Facebook, Mark Zuckerberg, menyempatkan diri blusukan di perkampungan kecil di wilayah kampung Taman Kelurahan Patehan Kecamatan Keraton Yogyakarta, Ahad sore, 12 Oktober 2014.

Zuckerberg datang ke kampung berjuluk Kampung Cyber di RT 36 RW 9 itu sekitar pukul 15.00-15.30 WIB. Ia ditemani tak kurang sepuluh bodyguard dan pemandu.

Bercelana pendek selutut, kaus oblong, dan sepatu kets, pria yang masuk jajaran orang terkaya dunia itu mengaku ingin melihat langsung aktivitas warga setempat yang menggunakan Facebook sehari-hari untuk mensosialisasikan agenda kampung tersebut.

Antonius Sasongko, 35 tahun, perintis Kampung Cyber Taman, sempat diajak bicara empat mata oleh Zuckerberg. Ia mengatakan bos Facebook itu lebih banyak bertanya daripada bicara atau berkomentar. Mereka berdua ngobrol di tengah jalan kampung sepi, dan pengawal Zuckerberg terus berjaga mengantisipasi jika ada awak media datang.
“Dia merunut, sejak kapan kampung ini menggunakan Facebook untuk sosialisasi dan komunikasi antar warga, mengapa, bagaimana,” kata alumnus Jurusan Desain Komunikasi Visual Institut Seni Indonesia Yogyakarta itu.

Zuckerberg sempat terperangah manakala mengetahui jika di kampung berpenghuni 40 keluarga itu, sudah bersama-sama menggunakan Facebook secara mandiri sejak tahun 2008.

Sasongko menjelaskan, meski tanpa bantuan dana pemerintah atau swasta pada umumnya, seluruh warga mau bersepakat menggunakan media sosial itu guna berbagai keperluan kampung lewat sebuah grup akun Facebook. Profesi warga yang sebagian besar di sektor informal tak menjadi halangan belajar melek internet.

Mulai dari sosialisasi pertemuan mingguan kampung, promosi usaha warga, sampai berita kelahiran dan kematian dan isu terhangat kampung itu. [KM-01/tempo]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.