Jagung Sangrai Asal Sumatera Utara Diminati Pasar Singapura

Jagung sangrai asal Sumut semakin diminati pasar Singapura. (Dok. Karantina Pertanian Belawan)

MEDAN, KabarMedan.com | Jagung sangrai asal Sumatera Utara semakin diminati pasar Singapura. Terbukti dari ekspor tahun ini melampaui ekspor tahun 2020. Kementrian Pertanian mendorong dilakukannya hilirisasi produk pertanian.

Kepala Karantina Pertanian Belawan, Andi Yusmanto dalam keterangan tertulisnya menjelaskan, pihaknya mencatat peningkatan permohonan fasilitasi ekspor jagung sangrai asal Sumatera Utara ke Singapura.

Sejak awal tahun 2021 sebanyak 53 ton komoditas ini telah dikirim ke Singapura dengan nilai ekonomi mencapai Rp 484 juta. Sementara sepanjang tahun 2020 dengan 3 kali pengiriman sebanyak 54 ton dan senilai Rp 425 juta saja.

“Tren permintaannya meningkat, bahkan hampir dua kali lipat,” ujarnya, Selasa (29/6/2021) pagi.

Jagung sangrai yang diekspor telah melalui serangkaian tindakan karantina sesuai dengan persyaratan ekspor negara tujuan. Salah satu komoditas unggulan ekspor Sumut ini masih diolah secara konvensional, yakni dengan cara memasak jagung pipil kering tanpa menggunakan minyak goreng dan diminati pasar di Singapura.

Baca Juga:  Restoran Mewah Dibongkar Setelah 23 Tahun Beroperasi di Serdang Bedagai

“Sampai sekarang masih Singapura yang menjadi tujuan ekspor jagung sangrai ini dan di negara tujuan digunakan sebagai bahan baku industri pangan,” ujarnya.

Karantina Pertanian Belawan, pada saat yang sama juga melakukan sertifikasi karantina terhadap 17,5 ton jagung sangrai dengan nilai Rp 161 juta untuk memenuhi permintaan pasar Singapura. Ke depan, menurutnya, pasar lain juga terbuka untuk komoditas jagung sangrai.

Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Bambang, mengapresiasi petani jagung dan pelaku usaha jagung asal Sumut yang telah mendukung gerakan tiga kali lipat ekspor atau Gratieks yakni program upaya peningkatan ekspor yang digagas oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Baca Juga:  Restoran Mewah Dibongkar Setelah 23 Tahun Beroperasi di Serdang Bedagai

“Inovasi produk pertanian yang sangat market oriented, sangat digemari sehingga permintaan dapat terus meningkat,” ujarnya.

Pihaknya memacu ekspor pertanian untuk memberikan nilai lebih bagi petani jagung olahan. Kementan menaruh perhatian khusus untuk hilirisasi industri produk pertanian. Selain deregulasi aturan untuk mendorong iklim investasi yang dilakukan pemerintah, penyaluran pembiayaan usaha melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga terus digencarkan.

“Silahkan manfaatkan fasilitas ini, produk jagung seperti jagung sangrai yang sudah memiliki pasar ekspor akan memberi nilai tambah sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani,” ujarnya. [KM-05]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.