MEDAN, KabarMedan.com | Ratusan massa dari Aliansi Pejuang Rakyat Untuk Masyarakat Petani Ramunia mengadakan aksi unjuk rasa didepan Hotel Santika Premiere Dyandra Medan, tempat Presiden Jokowi akan datang menghadiri Munas PKPI, Sabtu (18/4/2015).
Dalam aksinya, massa meminta Presiden Jokowi untuk menangkap dan memecat Panglima Kodam I/BB, Mayjen Edy Rahmayadi, yang telah melakukan aksi premanisme terhadap petani Ramunia didepan gedung DPRD Sumut, Jumat (17/4/2015) kemarin. (baca berita sebelumnya : Pangdam I/BB “Ngamuk” Pada Warga Perkebunan Ramunia).
“Kita meminta kepada Jokowi selaku Presiden untuk menangkap dan memecat Pangdam I/BB, karena telah melakukan aksi premanisme kepada rakyat. Katanya TNI adalah pembela rakyat, tapi apa buktinya malah melakukan aksi premanisme seperti itu,” ujar koordinator aksi, James Ambarita.
Ia mengaku, tanah petani Ramunia telah dirampas oleh TNI. Yang mengatasnamankan PUSKOPAD/PUSKOP Kartika A Bukit BARISAN, dengan cara-cara intimidasi, kekerasan dan teror.
“Kami melakukan aksi ini untuk mencari keadilan kepada Presiden Jokowi. Kami mencari keadilan untuk mempertahankan tanah itu demi keberlangsungan hidup, dan masa depan anak-anak kami,” jelasnya.
Untuk itu, massa meminta kepada Presiden Jokowi untuk dapat menjembatani untuk mengembalikan tanah petani Ramunia yang berada di desa Ramunia, Kecamatan Pantai Labu, Kab Deli Serdang.
“Kita meminta kepada Kepada Gubsu untuk mengembalikan mandat rakyat Sumut, jika tidak mampu menyelesaikan persoalan masyarakat Sumut selaku pimpinan FKPD Sumut,” katanya.
Massa juga meminta kepada Gubsu untuk mengembalikan seluruh tanah rakyat yang dirampas oleh negara dan mafia hukum tanah di wilayah Sumut. [KM-03]