Oleh: Gusti Nandra | Dengan ditetapkannya pembatasan sosial, tentunya akan mengurangi prokduktivitas yang dilakukan semua orang. Bukan hanya itu saja, dampak dari pembatasan sosial juga dirasakan semua mahasiswa dengan keluarnya surat edaran Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang pencegahan Covid-19 yang mengharuskan mahasiswa melakukan kegiatan pembelajaran online dirumah. Kegiatan Pratikum 1 yang di supervisor oleh bapak Drs. Bengkel.M.Si dan Mahasiswa Praktikum Gustia Nandra Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP USU Bersama Sociars Foundation yang sudah berlangsung mulai dari bulan September-Desember 2020 yang berlokasikan di daerah Medan Kota.
Gustia Nandra menerangkan bahwa kampus Universitas Sumatera Utara telah menetapkan sistem kampus merdeka, di mana sistem ini merupakan wujud pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
Dalam tahap pertama pelaksanaan Assement akan dilakukan pengecekkan ke beberapa tempat rumah ibadah dan panti asuhan dalam hal persiapan menanggulangi dan mencegah bahaya COVID-19. Setelah itu, Gustia Nandra Bersama Sociarts juga melakukan Assessment di kelurahan dan menemui kepala lingkungan untuk sosialisasi mengenai COVID-19. Selanjutnya, mengadakan pengajaran berupa Speaking Practice dan E-Learning English untuk Sekolah Dasar (SD) dibeberapa Panti Asuhan. Kemudian, ia juga melakukan assessment ke beberapa Yayasan “International Humanity Foundation (IHF)” dalam mengadakan Workshop pembekalan soft skill ke anak-anak yang kurang mampu. Bukan hanya itu saja, assessment yang dilakukan yaitu memberikan bantuan kepada Komunitas OJOL (Ojek Online) dan Sebagian orang yang terkena PHK mengingat dimasa ini sangat sulit untuk mencari pendapatan.
Setelah melakukan assessment, Gusti menemui bahwa banyaknya panti asuhan dan rumah ibadah yang tidak memiliki fisilitas dalam hal pencegahan COVID-19. Serta mengetahui bahwa cukup banyak orang yang terkena PHK dan juga kurang nya pendapatan selama Pandemi ini berlangsung. bukan hanya itu saja, ia mendapati banyak masyarakat terkhususnya anak-anak yang tidak memahami betapa pentingnya mengikuti protokol Kesehatan.
Dalam melakukan kegiatan, Gusti bersama Sociarts telah melakukan pembagian hari yang sudah dijadwalkan untuk merealisasikan kegiatan yang telah direncanakan. Kemudian, mereka juga melakukan pembagian waktu pengajaran dan juga sosialisasi yang berkisar antara 1-2 jam saja mengingat dimasa pandemi ini tidak terlalu diwajibkan memiliki banyak kegiatan dalam waktu yang Panjang. Terakhir, mereka juga melakukan penyemprotan di berbagai masjid dan juga panti yang telah ditargetkan.
Di awal kegiatan program penyemprotan desinfektan dilakukan secara gratis di beberapa panti asuhan dan rumah ibadah yang bertujuan untuk mensanitasi dan mencegah virus tersebut menyebar ditempat itu. Selanjutnya, Gusti Bersama Sociarts juga merakit tempat cuci tangan dan tempat sampah untuk didonasikan kepada kepala lingkungan Tegal Sari Mandala III, Medan Denai. Disana mereka melakukan sosialisasi cara mencuci tangan dan bahaya COVID-19 serta membagikan masker kepada anak-anak peserta sosialisasi dan masyarakat sekitar.
Kemudian, di bagian intervensi di mana bagian ini semua kegiatan telah direncanakan dengan modal yang tidak terlalu besar. Bagaimana cara mengeluarkan modal yang tidak terlalu besar dalam melancarkan kegiatan yang sudah direncanakan? Agar tidak mengeluarkan biaya yang cukup besar, sebaiknya praktikum menggunakan alat-alat yang sudah tersedia dengan memodifikasinya secara menarik. Bukan hanya itu saja,mahasiswa praktikum Gustia Nandra bersama Sociarts juga membuat masker dengan bahan yang cukup lembut dan tentu nya memiliki lapisan yang tebal sesuai aturan membuat masker.
Mahasiswa Praktikum Gustia Nandra turun langsung ke lapangan melakukan sosialisasi COVID-19 dengan memberikan pengajaran mengenai cuci tangan yang baik dan juga berbagi masker yang sudah disediakan. Ia mengingatkan yang dimana masa pandemi ini sangatlah penting menjaga Kesehatan meskipun bekerja/belajar dari rumah. Pandemi ini sangat mempengaruhi kesehatan fisik yang dimana kurangnya aktifitas yang dilakukan setiap orang pada hari hari normal nya. Terlebih lagi aturan new normal yang mendesak setiap orang harus beradaptasi dengan kebiasaan baru.
Bukan hanya itu saja, Gustia Nandra juga mengingatkan kepada masyarakat melalui Poster edukasi yang bertema “Tips dan Trick Bekerja/Belajar dari Rumah Selama Pandemi” yang berisikan mengenai panduan cara jitu dalam menjaga Kesehatan fisik dan mental di masa-masa khawatir ini dan juga berisikan untuk mengajak terkhususnya anak-anak sampai remaja semangat belajar meskipun berada dimasa sulit seperti ini.
“Di masa-masa sulit ini, saya merasakan bahwa melakukan segala kegiatan baik bekerja maupun belajar dari rumah sangatlah tidak efektif terkhususnya kepada anak-anak karena hilangnya rasa persaingan yang terjadi ketika sedang belajar dari rumah melalui alat komunikasi dan juga hilangnya rasa tuntutan terhadap tugas tugas yang diberikan. Untuk itulah saya mengingatkan betapa pentingnya pendidikan yang dilakukan selama masa pandemi ini dan bagi orang tua tetaplah selalu mengawasi anaknya masing-masing pada saat belajar agar anak tetap fokus dalam belajar,” ujar Gusti.
Kemudian, Gusti bersama Sociarts melakukan Workshop pembekalan soft skill di Internasional Humanity Foundation (IHF) dan juga Speaking Practice dan E-Learning English untuk Sekolah Dasar (SD) di beberapa panti, yang di mana dalam Proses pengajaran menggunakan metode FGD (Focus Group Discussion) yang mengikuti aturan pembatasan sosial distancing dengan cara memilih peserta yang kurang mampu tetapi memiliki passion, agar dapat kesempatan bersaing di dunia kerja.
Tak lupa, bahwa di masa pandemi ini pendapat sangatlah berkurang. Dengan, begitu Gusti bersama Sociarts membuat pembagian sembako yang telah terkumpul kebeberapa titik yang sudah ditargetkan untuk kalangan OJOL (Ojek Online) dan beberapa orang yang terkena PHK di masa pandemi ini.
Dampak yang dirasakan masyarakat dari kegiatan yang dilakukan membuat masyarakat lebih mengetahui dengan jelas bagaimana hidup sehat dan menjaga pola hidup yang baik di masa pandemi COVID-19. Tidak terlepas dari itu, masyarakat sudah mulai terbiasa dalam memakai masker dan mengikuti protokol kesehatan karena ketika sedang melakukan kegiatan setiap peserta diuji sebelum dan sesudah dalam hal mengikuti protokol kesehetan yang diberikan.
Bukan itu saja, bantuan yang telah diberikan lebih meringankan beberapa orang dan juga warga sudah memiliki tempat cuci tangan di beberapa tempat yang sudah disediakan. Dan juga untuk anak yang kurang mampu setelah mengikuti workshop diberikan sertifikat untuk membantu ketika mereka ingin bersaing di dunia kerja.
Terminasi pun dilakukan secara resmi dalam mengakhiri kegiatan-kegiatan yang dilakukan melalui serah terima berbentuk sertifikat/piagam kepada masyarakat sekitar dan juga Kepala Yayasan yang bertujuan untuk penghargaan kepada masyarakat karena mempunyai keinginan yang kuat untuk ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan.
Gusti secara pribadi mengakui selama berpratikum di Sociarts Foundation banyak sekali yang didapat, ditambah lagi di masa pandemi ini masih banyak masyarakat yang menganggap COVID-19 tidak nyata sehingga membuat mereka tidak peduli akan protokol kesehatan yang diberikan pemerintah.
Mahasiswa Pratikum Gustia Nandra berharap agar masyarakat tetap semangat mencari pendapatan dan tetap semangat dalam melewati masa-masa sulit ini dan selalu mengikuti arahan dari pemerintah demi kebaikan kita semua.