Mulai dari Sex Toys Hingga Pakaian Bekas Dimusnahkan Bea dan Cukai Belawan

MEDAN, KabarMedan.com | Barang Milik Negara (BMN) hasil penindakan senilai Rp 740 juta dimusnahkan di halaman kantor pengawasan dan pelayanan bea dan cukai tipe madya pabean Belawan , Selasa sore (22/10/2019) sekitar pukul 15.00 wib.

Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Kanwil Bea Cukai Sumut, Sodikin menjelaskan, item-item tersebut yakni rokok sakura sebanyak 938 ribu batang, pakaian bekas sebanyak 17 balpress, pakaian jadi dan produk tekstil sebanyak 10.659 pcs, alas kaki sebanyak 557 pasang.

Selain itu, obat-obatan dan kosmetik sebanyak 493 pcs, suplemen 43 pcs, produk makanan dan minuman sebanyak 57 pcs, produk tumbuhan 79 pcs, mainan sebanyak 204 pcs,
alat kesehatan 288 pcs, handphone berbagai merk 10 pcs, kamera digital 4 unit.

Alat elektronik (PCB, kabel USB, setrika, dll) 1457 pcs. Kemudian berbagai alat dapur, saprepart, peralatan mandi sebanyak 1825 pcs.

“Lalu sex Toys sebanyak 6 pcs. Dari sini kerugian negara mencapai Rp 740 juta. Ini merupakan barang milik negara hasil dari penindakan. Treatmennya dimusnahkan,” katanya.

Menurutnya, karena sifatnya adalah Barang Milik Negara hasil dari penindakan, tidak ada tersangka dalam kasus ini. Barang-barang ini dicegah masuk dari pengiriman. Jika lolos, maka negara berpotensi mengalami kerugian di bidang impor.

“Ini sangat merugikan negara kita, berdampak secara ekonomi. Dari sisi perpajakan menyebabkan tidak terpenuhinya penerimaan negara. Merusak sendi-sendi ekonomi dalam negeri dari sisi produksi, dan lainnya. Pakaian bekas bisa menularkan penyakit kepada pemakainya karena tidak higienis,” katanya.

Amatan di lokasi, pemusnahan barang bukti itu dimulai dengan menghancurkan handphone, kamera dan monitor layar datar. Kemudian dilanjutkan dengan pembakaran barang bukti berupa rokok, baju bekas, pakaian, sendal, sepatu dan lainnya di atas 4 tungku terbuat dari potongan drum. [KM-05]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.