Nawal Lubis: Dukungan Keluarga Penting Bagi Pasien Kanker

Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sumatera Utara (Sumut) Nawal Lubis selaku Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Sumut menjadi narasumber webinar "Kondisi Kanker Saat Ini" secara virtual di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Selasa (28/9). (Foto: DISKOMINFO SUMUT)

MEDAN, KabarMedan.com | Dalam rangka meningkatkan kualitas hidup pasien kanker, diperlukan dukungan dari setiap orang di sekeliling pasien. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan signifikan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien kanker yang menjalani kemoterapi.

Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sumatera Utara (Sumut) Nawal Lubis selaku Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Sumut saat menjadi narasumber webinar “Kondisi Kanker Saat Ini” secara virtual di Rumah Dinas Gubernur, Medan, Selasa (28/9/2021).

Webinar ini diikuti peserta dari Pengurus YKI, Dharma Wanita hingga tenaga kesehatan se-Sumut.

Baca Juga:  Kasus Penipuan Berjalan Lambat, Suplier Makanan Minta Keadilan

“Dukungan keluarga merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk membantu seorang penderita kanker. Pengetahuan yang memadai pada keluarga juga dibutuhkan agar dapat memberikan perawatan yang maksimal, efektif dan efisien pada penderita kanker,” jelas Nawal.

Dukungan ini bisa dengan beragam bentuk. Mulai dari menghibur hingga menjadi tempat curahan hati.

Menurutnya, pasien kanker cenderung sensitif maka perlu perawatan yang sensitif pula. Termasuk memperhatikan kondisi psikologisnya.

“Perawatan pasien kanker tidak hanya secara fisik, namun juga secara psikologis, keluarga bisa memberi hiburan dan menjadi tempat curahan hati, sehingga pasien bisa menjadi nyaman,” paparnya.

Baca Juga:  Kasus Penipuan Berjalan Lambat, Suplier Makanan Minta Keadilan

Senada dengan Nawal, Sekretaris YKI Sumut Zahara Nasution menyampaikan dukungan keluarga memang sangat dibutuhkan.

Ada beberapa dukungan yang harus diberikan keluarga di anataranya adalah dukungan emosional, informasi, material dan sosial.

“Orang sehat saja apabila diabaikan akan merasa sedih, apalagi sedang menderita penyakit, maka keluarga harus mendukung si pasien,” kata Zahara, yang juga seorang dosesn di Fakultas Kesehatan Masyarakat USU. [KM-07]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.