Pedagang Pasar Sutomo : Kami Bagaikan Teroris Dibuat Satpol PP

Ilustrasi Satpol PP

MEDAN, KabarMedan.com | Setelah mengadakan aksi unjuk rasa didepan Mapolresta Medan, para pedagang di Jalan Sutomo mendatangi kantor DPRD Kota Medan, Rabu (29/4/2015) siang.

Kedatangan mereka guna menyampaikan kekesalannya terkait penertiban dan penganiaayaan rekan mereka yang dilakukan oleh aparat Satpol PP Medan beberapa waktu lalu.

Salah seorang pedagang bernama Rimbun, mengaku penggusuran pedagang di Jalan Sutomo yang dilakukan oleh Satpol PP bagaikan teroris.

“Kami seperti teroris dibuat mereka. Satpol PP bertindak anarkis dan tidak sesuai dengan prosedur penertiban. Semua dibantai sama Satpol PP. Barang dagangan kami juga diambil mereka,” katanya saat di ruang Komisi C DPRD Medan.

Baca Juga:  Seorang Nelayan Ditemukan Meninggal di Bibir Pantai Pematang Kuala Serdang Bedagai, Diduga Tenggelam

Sementara itu pedagang lainnya, Ridwan, mengaku takut menyampaikan aspirasinya.

“Kami jujur aja takut menyampaikan aspirasi, datang kesini pun takut-takut kami. Macam kami pas rapat di PD Pasar Petisah, gak datang kami. Takut kami karena orang IPK semua disana mengintimidasi,” katanya.

Menurutnya, Dirut PD Pasar dinilai tak pantas menjabat sebagai Ketua Organisasi Kepemudaan.

“Kami lihat Pemko Medan ini takut sama preman. Apalagi Dirut PD Pasar, Benny Sihotang, merupakan Ketua Satgas IPK,” jelasnya.

Mereka juga mempertanayakan kenapa petugas Satpol PP tetap melakukan eksekusi, padahal proses hukum sengketa masih berjalan di PTUN.

Baca Juga:  Seorang Nelayan Ditemukan Meninggal di Bibir Pantai Pematang Kuala Serdang Bedagai, Diduga Tenggelam

“Apakah Pasar Lau Cih sudah diresmikan. Kemana kami mau berdagang, sementara pasar itu sudah penuh. Proses PTUN sedang berjalan, kenapa kami tetap dieksekusi. Perjanjiannya selagi PTUN belum selesai, tidak boleh ada eksekusi,” ujarnya.

Anggota Komisi C  DPRD Kota Medan, Robby Barus, mengaku akan menindaklanjuti keluhan para pedagang Jalan Sutomo tersebut.

“Tindakan Satpol PP tidak manusiawi. Caranya itu gak pas,” kata Robby. [KM-03]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.