MEDAN, KabarMedan.com | Kepala gugus tugas COVID-19 regulator obat Uni Eropa (UE) mengatakan, bahwa vaksin virus Corona Astrazeneca memiliki profil risiko serta manfaat yang menguntungkan untuk sekelompok umur terutama bagi yang berusia diatas 60 tahun, Minggu (3/10/2021).
Kemudian, kepala satuan tugas Badan Obat Eropa (EMA) Marco Cavaleri juga menyatakan, negara-negara harus menghindari pemberian vaksin kepada orang yang berusia di atas 60 tahun selain kelompok usia yang lebih muda. Sebab, kekhawatiran akan terjadi pembekuan darah yang sangat langka.
“Sayangnya pendapat saya ini tidak ditafsirkan dengan benar,” ujarnya
“Mempertahankan profil risiko dan manfaat yang menguntungkan di segala usia tetapi terutama pada usia di atas 60 tahun,” tambahnya.
Posisi EMA, bahwa suntikan Astrazeneca aman dan dapat digunakan untuk semua kelompok usia di atas 18 tahun. Namun beberapa negara anggota UE telah berhenti memberikan suntikan tersebut di bawah usia tertentu sekitar 50 tahun hingga 60 tahun, dengan membatasi penggunannya untuk yang lebih tua.
Informasi dari pemerintah Italia pun akan membatasi penggunaan vaksin Astrazeneca untuk berusia di atas 60 tahun. Ada seorang remaja setelah menerima suntikan itu meninggal karena pembekuan darah yang langka.
Menteri Kesehatan Italia Roberto Speranza mengatakan, bahwa Italia akan terus menggunakan vaksin Astrazeneca pada usia di atas 60 tahun, termasuk yang belum menerima suntikan pertama.
Namun, banyak negara Eropa dan Italia yang menghentikan inokulasi Astrazeneca pada bulan Maret, karena kekhawatiran tentang masalah tersebut.
Tetapi dilanjutkan kembali pada bulan berikutnya dengan rekomendasi bahwa produk vaksin tersebut ‘lebih disukai’ digunakan untuk yang berusia di atas 60 tahun, setelah EMA mengatakan bahwa manfaatnya melebihi risiko apa pun. [KM-103]